REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar pemerintah mengutamakan penanganan keselamatan warga yang terkena dampak banjir di Jakarta dan sekitarnya. Ia meminta agar seluruh pihak baik pemerintah provinsi, BNPB, dan juga SAR bergerak bersama menangani banjir dan menyelamatkan warga yang menjadi korban banjir pagi hari ini, Rabu (1/1).
"Ya yang pertama urusan banjir yang paling penting ini adalah yang berkaitan dengan keselamatan warga dinomorsatukan," kata Jokowi yang didampingi Mensesneg Pratikno di Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan agar pemerintah melakukan normalisasi fasilitas-fasilitas umum agar dapat kembali berjalan normal. Sebab dampak banjir yang terjadi melumpuhkan aktivitas warga dan juga objek vital dan layanan umum seperti penerbangan dan layanan tol.
"Yang berkaitan dengan normalisasi untuk fasilitas-fasilitas umum karena ini sudah masuk di Jakarta sudah masuk ke Halim beberapa sudah masuk ke tol Cikampek kemudian juga di beberapa obyek vital," ujarnya.
Presiden juga menekankan agar pemerintah pusat dan pemerintah provinsi bekerja sama mengantisipasi dan menanggulangi banjir, salah satunya yakni segera menyelesaikan pembangunan waduk Ciawi dan Cimahi. Jokowi mengaku telah memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk segera turun ke lapangan mengecek kondisi ini.
"Karena pemerintah pusat memang ini baru dalam proses dan belum selesai misalnya waduk Cimahi, waduk Ciawi mungkin baru tahun depan selesai. Tetapi di luar itu semuanya harus dikerjakan," kata Jokowi.
Jokowi pun meminta agar masyarakat tetap berhati-hati dan waspada menghadapi musim hujan ini. Seperti diketahui, hujan deras di hari pertama awal tahun ini menyebabkan banjir di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan juga Depok.
Hujan yang turun sejak Selasa (31/12) sore membuat debit air terus meninggi. Menurut BMKG, curah hujan akan terus meningkat hingga Januari dan berlangsung sampai Maret 2020.