Senin 30 Dec 2019 16:15 WIB

Mempertanyakan Strategi A300-900 Citilink

Penggunaan A300-900 dipandang menjadikan Citilink bersaing dengan Garuda.

Citilink telah menerima pesawat Airbus A300-900 NEO.  Pesawat tersebut akan menjadi pesawat berbadan besar pertama Citilink.
Foto: Antara
Citilink telah menerima pesawat Airbus A300-900 NEO. Pesawat tersebut akan menjadi pesawat berbadan besar pertama Citilink.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Muhammad Nursyamsi dan Rahayu Subekti

JAKARTA -- Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengaku belum mengerti langkah Citilink mendatangkan pesawat berbadan lebar pertamanya yaitu Airbus A330-900 NEO dengan nomor registrasi PK-GYC. Alvin menilai langkah ini semakin membuat tidak jelas perbedaan Citilink dengan induknya, Garuda Indonesia.

Baca Juga

"Citilink konon diproyeksikan sebagai LCC, kenyataannya tidak. Bersaing bukan dengan Lion tapi dengan Garuda sendiri," ujar Alvin saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Senin (30/12).

Alvin mempertanyakan diferensiasi antara Citilink dengan Garuda apabila sama-sama menggunakan pesawat berbadan lebar. "Kalau dengan mengoperasikan A330 apa bedanya Citilink dengan Garuda, saya belum mampu memahami strateginya bagaimana," ucap Alvin.

Alvin menilai apabila Citilink memanfaatkan pesawat berbadan lebar dengan maksud menggarap pasar internasional nantinya akan bersaing dengan Garuda. "Kecuali apakah Citilink akan menawarkan tiket berbiaya rendah di rute internasional, tapi jangan lupa Garuda di internasional sekarang banyak dilayani dengan Boeing 737 juga," kata Alvin.

Citilink Indonesia melakukan revitalisasi armada dalam rangka mencapai target ekspansi rute internasional pada tahun 2020 dengan mendatangkan pesawat berbadan lebar pertamanya yaitu Airbus A330-900 NEO dengan nomor registrasi PK-GYC.

Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman mengatakan langkah Citilink mendatangkan pesawat berbadan lebar pertamanya yaitu Airbus A330-900 NEO merupakan hal yang wajar sepanjang ada segmentasi yang jelas. Gerry mengatakan sebuah hal yang biasa apabila sebuah maskapai full service dalam hal ini Garuda Indonesia memiliki anak usaha yaitu Citilink yang menggunakan pesawat berbadan lebar untuk terbangi rute internasional.

"Tergantung strategi dia (Citilink) mau kejar apa pakai A330," ujar Gerry. Ia menilai kehadiran A330 tidak menjadi masalah apabila Citilink tetap berada pada segmentasi LCC atau maskapai penerbangan bertarif rendah.

photo
Kabin dalam Airbus A330-900 NEO.

"Kalau dia masih mau di pasar LCC ya tidak apa-apa, kalau merambah pasar non-LCC jadi tanda tanya. Kalau segmentasi pasar tidak jelas itu akan saling kanibal satu perusahaan," ucap Gerry.

Gerry mengatakan Citilink bisa mengoptimalkan pesawat berbadan lebar untuk menggarap pasar LCC internasional yang memiliki potensi besar wisatawan seperti rute Australia.

"Kalau ke Australia itu banyak untuk turis LCC. Kalau ke eropa menjadi pertanyaan. Kembali lagi pada segmentasi Citilink dan Garuda seperti apa," lanjut Gerry.

VP Corporate Secretary & CSR Citilink Indonesia Resty Kusandarina mengatakan A330 ini merupakan pesawat pertama dari total dua pesawat Airbus A330-900 NEO yang akan didatangkan oleh Citilink Indonesia.

"Pesawat ini direncanakan untuk mempersiapkan ekspansi dan memperkuat eksistensi Citilink Indonesia di dunia internasional. Khususnya melalui pembukaan beberapa rute ke negara-negara Asia lainnya dan Timur Tengah," kata Resty dalam keterangan tertulis.

Resty menyebutkan pesawat tersebut melakukan penerbangan komersial perdana pada Sabtu (28/12) dengan rute domestik. Yaitu Cengkareng-Denpasar dengan nomor penerbangan QG 9684.

Pesawat baru Citilink memiliki kapasitas 365 kursi dengan konfigurasi 42 kursi kelas ekonomi premium dan 323 kursi kelas ekonomi.

photo
Maskapai Garuda Indonesia menghadirkan armada Airbus A330-900 Neo di Hanggar 2 GMF AeroAsia, Rabu (28/11).

Pesawat tersebut bertolak dari Toulouse, Prancis pada 3 Desember 2019 dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng pada 4 Desember 2019.

Pesawat Airbus A330-900 NEO ini selanjutnya melengkapi jajaran armada Citilink Indonesia yang saat ini terdiri atas 51 unit pesawat Airbus A320 dan 7 unit pesawat ATR 72-600.

Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra, beberapa waktu lalu, mengatakan rencana Citilink menggunakan dua pesawat baru tersebut untuk penerbangan internasional. “Penerbangan internasional ini sesuai dengan target ekspansi Citilink pada 2020,” kata Juliandra.

Juliandra mengatakan Citilink Indonesia berencana untuk membuka penerbangan ke Jeddah dan negara Asia lainnya tahun depan. Bahkan juga penerbangan menuju Eropa dengan pesawat baru tersebut yang rencananya akan dilakukan pada 2020.

Pesawat Airbus A330-900 NEO baru bukan hanya dimiliki Citilink. Bulan lalu, Garuda juga menerima kiriman armada A330-900 NEO baru.

Bahkan pengiriman A330-900 NEO baru ke Indonesia menuai sorotan tajam karena di dalamnya berisi pula sejumlah motor gede Harley dan sepeda Brompton yang tidak dideklarasikan pajaknya. Buntut penerbangan perdana A330-900 NEO dari Prancis ke Indonesia berujung pada pemecatan Dirut Garuda Indonesia Ari Ashkara.

Ketika itu Ari mengatakan, Garuda sudah memesan 14 A330-900 NEO. Seluruh pesawat akan tiba bertahap hingga 2022.

photo
Pesawat Airbus A300-900 NEO Lion Air.

Nantinya A330-900 NEO akan digunakan untuk rute Jakarta-Surabaya, Jakarta-Makassar, Jakarta Kualanamu, dan Jakarta Denpasar. Pesawat juga akan digunakan Garuda untuk rute internasional, memperkuat jaringan konektivitas Garuda di Eropa salah satunya.

Dikutip dari laman resmi Airbus, Airbus sudah meluncurkan varian A330 NEO Jetliner yang terdiri dari A330-800 dan A330-900 sejak Juli 2014.

Generasi A330 menawarkan kabin yang lebih efisien dengan pengalaman dalam pesawat yang terkini. A330 juga menawarkan sistem penggunaan bahan bakar yang lebih hemat melalui kombinasi mesin Rolls-Royce Trent 7000 dengan perbaikan aerodinamis. Termasuk alat Shaklet di ujung sayap yang mampu meningkatkan kemampuan menaikkan dan menurunkan tekanan di sayap.

Sesuai dengan spesifikasinya, harga A330-900 NEO juga cukup tinggi. Diperkirakan harganya mencapai Rp 4 triliun.

Citilink sebenarnya bukan maskapai berbiaya rendah atau LCC pertama yang menggunakan Airbus A300. Pada Juli tahun ini Lion Air menerima A330-900 pertamanya.

Bahkan Lion Air menjadi maskapai pertama dari Asia Pasifik yang menerbangkan A330 NEO. Lion Air akan menggunakan A330 NEO, generasi terbaru keluarga A330 Airbus, untuk melayani penerbangan jarak jauh non-setop dari Indonesia.

Pesawat tersebut di antaranya digunakan untuk penerbangan haji dari kota-kota seperti Makassar, Balikpapan, dan Surabaya, ke Jeddah dan Madinah di Arab Saudi. Waktu tempuh untuk rute tersebut bisa mencapai 12 jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement