Ahad 29 Dec 2019 05:15 WIB

Butuh Rp 1,6 Triliun Sambungkan Cibinong dengan Parung

Pemkab Bogor mengalokasikan Rp 7 miliar untuk pembebasan lahan akses Cibinong-Parung

Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin (foto ilustrasi). Pemkab Bogor akan membangun akses jalan yang menghubungkan Parung dengan Cibinong.
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin (foto ilustrasi). Pemkab Bogor akan membangun akses jalan yang menghubungkan Parung dengan Cibinong.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONGGEDE -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membutuhkan dana sekitar Rp 1,6 triliun untuk menyambungkan Jalan Tegar Beriman Cibinong dengan Jalan Raya Parung via Bojonggede-Kemang (Bomang), Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hal tersebut diungkapkan Bupati Bogor Ade Yasin usai melakukan peninjauan ke beberapa lokasi yang akan dilalui jalur Bomang di Bogor, Sabtu (28/12).

"Estimasi Rp 1,6 triliun. Tahun 2020 kita upayakan bangun jalur lambatnya dulu, supaya aman dulu asetnya," ujar Ade Yasin.

Baca Juga

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 Kabupaten Bogor, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor menganggarkan Rp 44,2 miliar untuk membangun jalur lambat Bomang. “Di tahun 2019 ini kami juga menganggarkan Rp 7 miliar untuk membebaskan 10 bidang lahan,” beber perempuan yang juga merupakan Ketua DPW Jawa Barat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Namun, menurutnya, untuk mengeluarkan biaya Rp 1,6 triliun bukan perkara mudah. Sehingga, ia berharap uluran tangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat ataupun pemerintah pusat untuk membantu pendanaannya.

“Tidak bisa kalau bergantung dari APBD Kabupaten Bogor. Maka kita berharap bantuan keuangan dari pemerintah pusat atau Pemprov Jawa Barat,” tuturnya.

Ade Yasin mengatakan dengan tersambungnya Jalan Bomang dengan Jalan Tegar Beriman, akan memangkas jarak tempuh dari wilayah Parung dan sekitarnya untuk ke arah Cibinong.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Soebiantoro menjelaskan bahwa jalur yang memiliki panjang 8,5 kilometer itu tak hanya terdiri dari jalan arteri, melainkan juga jalan layang.

“Butuh underpass atau flyover, gak mungkin lah kalau di-cover APBD semua. Nanti 2021 kita akan coba untuk meminta bantuan APBN,” ujar pria yang akrab disapa Bibin itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement