Jumat 27 Dec 2019 22:43 WIB

Madiun Antisipasi Ancaman Bencana Saat Musim Hujan

Pemerintah Kota Madiun juga akan mengerahkan relawan bencana

Hujan deras/ilustrasi
Foto: Flickr
Hujan deras/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur menggelar rapat koordinasi (rakor) tentang penanganan ancaman bencana saat musim hujan.

Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan rakor tersebut menindaklanjuti penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Jawa Timur yang telah ditetapkan oleh Gubernur Jatim. Waktu siaga darurat ditetapkan selama 150 hari, sejak ditandatangani tanggal 16 Desember 2019.

"Semua komponen harus siap dan terlibat. Kita coba untuk mengantisipasi kedatangan air hujan dari daerah lain, seperti Kabupaten Madiun, Magetan, dan Ponorogo agar jadi berkah dan tidak menjadi genangan atau banjir di Kota Madiun," ujar Maidi saat rakor menghadapi musim hujan di gedung "Government Chief Information Officer" (GCIO), Diskominfo Kota Madiun, Jumat (27/12).

Sesuai informasi BMKG, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang diperkirakan akan sering terjadi di bulan Januari hingga Februari 2020 seiring memasuki puncak musim hujan. Maka dari itu berbagai persiapan dilakukan sebagai langkah antisipasi.

Menurut dia, pemerintah harus selalu siaga dalam menghadapi segala kondisi. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan lembaga terkait agar mempersiapkan tenaga dan operasionalnya untuk mengantisipasi ancaman bencana musim hujan.

Selain petugas dari lembaga terkait, Pemerintah Kota Madiun juga akan mengerahkan relawan bencana untuk bekerja sama jika sewaktu-waktu dibutuhkan. "Personel relawan bencana dari masing-masing OPD ada 30 orang. Mulai dari BPBD, Perkim, dan Dinas Perdagangan. Dengan keadaan seperti itu semua membantu kita," kata dia.

Pihaknya memetakan terdapat beberapa kawasan yang menjadi skala prioritas pengawasan saat hujan deras berlangsung selama beberaoa jam. Diantaranya daerah Kelurahan Nambangan Lor dan Nambangan Kidul yang berpotensi terjadi genangan.

Sedangkan wilayah rawan banjir di antaranya terdapat di sebelah Timur Kota Madiun, yakni Kelurahan Rejomulyo, Kelun, Tawangrejo, dan Pilangbango. Untuk mengantisipasi genangan air di wilayah Timur tersebut, Pemkot Madiun juga akan memaksimalkan fungsi Embung Pilangbango di Keluarahn Pilangbango

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement