Sabtu 28 Dec 2019 20:35 WIB

Kalah Pamor, Jumlah Wisatawan Tangkuban Parahu Menurun

Makin banyaknya obyek wisata baru telah mengalahkan pamor Tangkuban Parahu.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

LEMBANG, AYOBANDUNG.COM -- Semakin banyaknya obyek wisata baru di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalahkan pamor Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu. Angka kunjungan wisatawannya pada liburan Natal tahun 2019 mengalami penurunan.

Penurunan angka kunjungan wisatawan diakibatkan beberapa faktor diantaranya kemacetan lalu lintas di jalan utama. Penurunan juga karena banyaknya obyek wisata baru seperti The Great Asia Afrika dan Lembang Park and Zoo.

Kemungkinan lain turunnya kunjungan karena kurangnya inovasi di TWA Tangkuban Parahu. Seperti spot selfie kekinian yang banyak dijumpai di sejumlah obyek wisata lain. 

PT. Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku perusahaan swasta pengelola TWA Tangkuban Parahu mendata angka kunjungan tahun 2019 diprediksi turun 20% dibandingkan tahun 2018. Penurunan terjadi pada kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Direktur Utama PT. GRPP, Putra Kaban menerangkan, pada liburan akhir tahun 2019 ini bisa terbilang bukan liburan panjang. Pasalnya, hari libur terpotong dengan masih adanya hari kerja.

AYO BACA : Punya Pesona Baru, Wisata Tangkuban Parahu Kembali Menggeliat

"Kalau libur Natal itu tidak termasuk libur panjang, karena pemerintah tidak menjadikan hari biasa di pertengahan tanggal merah libur," ungkap Kaban, belum lama ini. 

Wisatawan nusantara turun di angka puluhan ribu. Sementara, wisatawan mancanegara mencapai tiga ribu orang. 

"Meski begitu, kami sebagai pengelola tidak boleh mengeluh dan cengeng,'' katanya. ''Kita tetap memberikan pelayanan maksimal untuk kenyamanan pengunjung.''

Salah seorang wisatawan asal Kota Bandung, Nisa Nur'aini (25) mengatakan, dirinya sudah beberapa kali ke TWA Tangkuban Parahu. Ia nilai Taman Wisata Alam ini mulai rusak seiring terbangunnya bangunan beton di bibir kawah Ratu.

"Ada perubahan ya di kawah ratu dulu kondisi alamnya masih terjaga, kalau sekarang malah ada bangunan di atas gunung. Spot selfie juga kurang menarik, masa patung harimau, kok lucu," ujarnya di kawah ratu TWA Tangkuban Perahu.

AYO BACA : Status Tangkuban Parahu Normal, Kunjungan Wisatawan Sudah Dibuka

Nisa menilai bahwa Tangkuban Parahu lekat dengan cerita rakyat pasundan Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Namun kini saat masuk obyek wisata, suasana budaya itu memudar karena kurangnya inovasi yang dilakukan pengelola.

"Memang waktu kecil saya ke sini jalan masih jelek, kalau sekarang mulus. Hanya itu spot selfie seperti patung harimau atau burung itu kurang bagus saja,"kata dia.

Corporate Secretary dan Public Relation The Great Asia Afrika, Intania Setiati, sebaliknya mengatakan lonjakan pengunjung terjadi dua hari sebelum tanggal merah Hari Natal 2019. Pengelola memprediksi antusias wisatawan tak akan menurun hingga liburan tahun baru berakhir. 

"Pada liburan natal ini, kunjungan naik 30% dari weekend biasa. Prediksi kami akan terus naik sampai puncak liburan tahun baru," sebut Intan.

Manager Operasional Lembang Park and Zoo, Iwan Susanto, juga mengatakan ada peningkatan jumlah kunjungan. Meski kini baru trial opening, obyek wisata berupa kebun binatang modern ini sudah dikunjungi ribuan pengunjung saat libur Natal kemarin.

"Kita baru trial tapi memang kunjungan meningkat dua hari terakhir, kurang lebih di angka 2-3 ribu pengunjung," katanya.

AYO BACA : Dua Bulan 'Nganggur', Ribuan Pedagang Tangkuban Parahu Surati PVMBG

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement