REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi menjadi daerah dengan tingkat kegemaran membaca sangat tinggi di Jawa Barat. Hal ini didasarkan hasil survei yang dilakukan Pemprov Jawa Barat baru-baru ini.
Hal ini mengemuka dalam acara Pengukuhan Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD-IPI) Periode 2019 - 2022. Kegiatan itu dirangkaikan dengan Rapat kerja gerakan pemasyarakatan minat baca Kota Sukabumi, di Ruang Pertemuan BJB Cabang Kota Sukabumi, Kamis (26/12).
''Berdasarkan hasil survey minat baca yang dilakukan oleh provinsi Jawa Barat maka kegemaran membaca masyarakat Kota Sukabumi ada pada kriteria cukup tinggi yakni 2,9 (pada skala 2,61 hingga 3,40),'' ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Sukabumi Nicke Siti Rahayu. Jika dibandingkan Kegemaran membaca masyarakat Jawa Barat ada pada kriteria cukup tinggi yakni 2,67 (pada skala 2,61 hingga 3,40).
Kondisi ini ujar Nicke, sangat mendukung Sukabumi sebagai Kota Literasi pada 2023 mendatang. Di mana kehadiran IPI dan pemkot dapat berkolaborasi dalam mewujudkannya.
Dalam konteks ini ungkap Nicke, maka Pemerintah Kota Sukabumi memandang akan pentingnya kehadiran pustakawan dan perpustakaan di berbagai tempat dan mendukung program literasi yang sekaligus mencerdaskan masyarakat. Setelah pelantikan IPI dan raker ini akan dilaporkan hasilnya agar sinergis dalam mendukung Sukabumi sebagai kota literasi.
Nicke menuturkan, di Sukabumi juga digiatkan acara Sahabat Gerakan Literasi (Geulis) dan Sukabumi Gemar Membaca (Sugema). Selain itu ada enam kotak literasi cerdas (Kolecer) yang berada di ruang publik. Sehingga warga tidak hanya bisa membaca di perpustakaan melainkan di tempat umum seperti taman kota dan alun-alun.
Bunda Literasi Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi menambahkan, keberadaan IPI ini penting dalam pembinaan pustakawan di lembaga yang masih kurang sentuhannya. Selain itu mendorong duta literasi yang masih pelajar untuk diberdayakan.
Harapannya tingkat kegemaran minat baca warga Kota Sukabumi makin meningkat. Meskipun saat ini sudah tinggi dan di atas rata-rata Jabar.
Selain itu ungkap Fitri, perlunya kerjasama dengan PT KAI agar sosialisasikan budaya membaca ketika bepergian di kereta. Sehingga penumpang tidak hanya melamun atau memaikan gawai tapi membaca buku.