REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengungkapkan angka kemiskinan di Kota Depok terus mengalami penurunan setiap tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019, angka kemiskinan di Kota Depok turun hingga 2,07 persen.
"Angka kemiskinan terus berangsur-angsur turun. Pada 2018 kita targetkan turun sebanyak 2,18 persen tetapi realisasinya capai 2,14 persen. Begitu pula di tahun ini dari target 2,14 persen tapi berdasarkan data BPS, Kota Depok berada di 2,07 persen," ujar Pradi usai membuka rapat sinergitas Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di aula Edelweis, Lantai 5, Balai kota Depok, Kamis (26/12).
Menurut Pradi, penurunan tersebut tentunya tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama tim TKPKD Kota Depok bersama seluruh pihak terkait (stakeholder). Termasuk BPS, organisasi kemasyarakatan serta individu dalam mengentaskan kemiskinan.
"Yang pasti ini patut kita syukuri. Bahkan di 2018 kita menjadi yang terendah di Jawa Barat (Jabar) bahkan Kota Depok juga berada di urutan ketiga se-Indonesia," ungkapnya.
Dia menambahkan, meski demikian, pihaknya mengingatkan tantangan ke depan akan semakin besar. Sebab, semakin kecil angka kemiskinan akan menimbulkan permasalahan kompleks dalam penggentasan kemiskinan.
"Kita akan selalu mendengarkan arahan dari Pemerintah Pusat, khususnya tentang intervensi apa saja yang bisa kita lakukan agar angka kemiskinan di Kota Depok semakin rendah," terang Pradi.
Pihaknya juga akan terus memutakhirkan data kemiskinan di Kota Depok agar upaya yang dilakukan nanti dapat tepat sasaran. Misalnya, dengan menggunakan data yang valid berdasarkan nama dan alamat.
"Koordinasi antara Perangkat Daerah (PD) juga harus diperkuat dengan kerja keras dan kerja cerdas kita. Sembari kita mendorong agar Pemerintah Pusat dapat membangunkan gedung kreatif center di sini sebagai wadah kreativitas masyarakat dalam meningkatkan ekonominya," kata dia.