REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat sejak 1 Januari hingga 23 Desember 2019 pukul 10.00 WIB, terjadi 3.721 bencana alam. Kerugian yang dialami dari bencana alam tersebut tercatat mencapai Rp 78 triliun.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo menjelaskan, kerugian tersebut hanya berdasarkan bencana alam besar yang terjadi di Indonesia selama 2019. Beberapa di antaranya seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan tsunami di Sulawesi Tenggara.
"Kerugian tidak dihitung semua, hanya yang besar dan masif saja," ujar Agus kepada Republika.co.id, Kamis (26/12).
Agus kemudian menyerahkan data-data kerugian akibat bencana alam yang telah dicatat oleh BNPB. Pertama, adalah gempa bumi yang terjadi pada 2 Agustus 2019, di pesisir Banten dan Jawa Barat.
Total kerugian dari bencana alam tersebut sebesar Rp 32,06 miliar. Korban meninggal sebanyak 6 orang. Jumlah korban tersebar di sejumlah wilayah kurang lebih 136 kepala keluarga.
Kedua, adalah bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia pada 2019. Total kerugiannya adalah sebesar Rp 75 triliun atau 0,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional.
"Wilayah yang terbakar seluas 620.201 hektare di delapan provinsi. Sebanyak 900 ribu orang terkena penyakit pernapasan," ujar Agus.
Selanjutnya, banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut menyebabkan kerugian di banyak sektor. Total kerugian dari sektor ekonomi, infrastruktur, sosial, permukiman, dan lintas sektor sebesar Rp 295,8 miliar.
Keempat, adalah bencana alam gempa bumi dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah Sulawesi Tenggara pada. Total kerusakan dan kerugiannya sebesar Rp 1,92 triliun.
Terakhir, adalah bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan abrasi yang terjadi di Sulawesi Selatan. Total kerugian dari bencana tersebut sebesar Rp 587,2 miliar. Serta, total kerusakan sebesar Rp 746,4 miliar.
"Bencana terjadi tanggal 22 Januari 2019 berdampak pada 10 Kabupaten/kota, 78 orang meninggal dunia, 22.156 rumah terendam, 33 rumah hanyut dan lima rumah tertimbun longsor," ujar Agus.
Total kerusakan dan kerugian dari bencana alam di lima daerah tersebut sebesar Rp 78,5 triliun. Dan, dapat bertambah karena sejumlah bencana alam yang belum diakumulasikan kerusakan dan kerugiannya.