Kamis 26 Dec 2019 03:06 WIB

Evakuasi Bus Sriwijaya Hari Kedua Evakuasi 48 Orang Korban

Setidaknya 48 orang telah dievakuasi baik yang meninggal dunia maupun selamat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas gabungan dari SAR Pagaralam, TNI, Polri, BPBD dan Tagana melakukan evakuasi korban kecelakaan Bus Sriwijaya dengan rute Bengkulu - Palembang yang masuk jurang di Liku Lematang, Prahu Dipo, Dempo Selatan, Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019). Setidaknya 48 orang telah dievakuasi baik yang meninggal dunia maupun selamat.
Foto: Antara/Dok Basarnas Palembang
Petugas gabungan dari SAR Pagaralam, TNI, Polri, BPBD dan Tagana melakukan evakuasi korban kecelakaan Bus Sriwijaya dengan rute Bengkulu - Palembang yang masuk jurang di Liku Lematang, Prahu Dipo, Dempo Selatan, Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019). Setidaknya 48 orang telah dievakuasi baik yang meninggal dunia maupun selamat.

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Evakuasi korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya di Sungai Lematang, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, pada hari kedua dihentikan sementara. Setidaknya 48 orang telah dievakuasi baik yang meninggal dunia maupun selamat.

Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Benteng Telau pada Rabu (25/12) mengatakan hingga pukul 19.00 WIB korban meninggal sebanyak 35 orang. Sedangkan korban selamat sebanyak 13 orang.

Baca Juga

Tim SAR gabungan menemukan tujuh korban lagi dalam kondisi meninggal dunia pada hari kedua. Sebagian di antara mereka ditemukan di dalam bus dan sebagian lagi terbawa arus air. Mereka sudah dibawa ke RSUD Besemah Pagaralam.

Menurut Benteng, operasi pencarian hari ketiga akan dilakukan pada Kamis (26/12) pukul 07.00 WIB. Menurutnya tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah mengingat data Polda Sumsel menyebut manifest penumpang Bus Sriwijaya sebanyak 54 orang.

Bus Sriwijaya terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam-Lahat KM 9 Desa Plang Kenidai Desa, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam pada Senin (23/12). Bus bernopol BD 7031 AU itu merupakan bus rute Bengkulu-Palembang.

Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Istiono seusai memantau lokasi kejadian pada Rabu (25/12) mengatakan bahwa polisi akan menyelidiki penyebab kecelakaan hingga dua hari ke depan. "Sudah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Nanti akan dianalisis secara lengkap dan saat ini masih pengumpulan data," kata Istiono.

Bus diduga tidak mampu menanjak sehingga mundur dengan kecepatan tinggi, lalu menabrak beton pembantas. Bus kemudian terjun dari ketinggian 80 meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement