REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan pembangunan ibu kota baru akan mulai dilakukan pada kuartal IV tahun depan. Pertama, kata Basuki pemerintah akan membangun infrastruktur dasar terlebih dahulu.
Basuki menjelaskan selain membangun infrastruktur dasar, pemerintah juga akan membangun beberapa bangunan seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan. "Tahun 2020 yang prasarana dasarnya yang prasarana tadi yang dasar. Kalau yang cluster pendidikan kesehatan itu nanti. untuk yang prasarana dasarnya mudah-mudahan tahun ini," ujar Basuki di Kediaman Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (25/12).
Menurut Basuki, saat ini pemenang desain ibu kota negara yang baru sudah ditetapkan. Nantinya, dari tiga peserta desain ibu kota baru ini akan bertemu untuk mensinergikan ide-idenya menjadi satu.
"Rencanannya si kuartal IV 2020. Jadi sekarang sudah ada pemenangnya. Tanggal 27 besok ini mereka akan kumpul dan kalau bisa disinergikan karena masing-masing ada plus minusnya," jelasnya.
Menurut Basuki, nantinya hasil gabungan desain para pemenang itu akan diserahkan kepada dirinya pada pekan depan. Setelah dapat, maka dirinya akan langsung mencocokan dengan kondisi yang ada di lapangan.
"Kan harus ada penyidikan tanah, pengukuran-pengukuran topografinya bisa jadi. Desain terutama jalan, bendungan, prasarana-dasarnya kalau bisa hal itu kita 8 bulan lah bisa detail desain," jelas Basuki
Jika desain dan kondisi lapangan sudah cocok maka langkah selanjutnya adalah dengan membuka tender untuk kontraktor yang akan membangunnya. Namun yang akan didahulukan adalah tender untuk pembangunan istana kepresidenan.
"Kalau bangunan mungkin juga akan sayembara misalnya istana yang ikonik itu, istana DPR, MPR, MA. Kalau sudah ada fix lokasinya di peta, mereka kan nentukan diistana mana, DPR, MPR," ucap Basuki.