REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mobil tanki pengangkut solar industri terperosok di lintasan rel kereta api (KA), tepatnya di kilometer 167 antara Stasiun Pucuk-Stasiun Gembong, pada Rabu (25/12) pagi. Akibatnya, mobil tanki tersebut sempat mengganggu perjalanan kereta api, karena menghalangi jalur double track KA dari Stasiun Surabaya Pasar Turi ke Bojonegoro.
Manajer Humas PT KAI Daop 8, Suprapto mengatakan, mengetahui informasi tersebut, petugas pun langsung tanggap menanganinya. Sehingga, pada pukul 07.30 WIB petugas berhasil menjalankan proses evakuasi mobil tanki yang terperosok tersebut. Tak hanya itu, petugas juga langsung membersihkan beberapa material berupa pagar pembatas yang ditabrak truk di sekitar rel.
"Pukul 08.55 WIB rel sudah aman. KA Maharani menjadi yang pertama melintas pascakejadian terperosoknya tangki tersebut," ujar Suprapto dikonfirmasi Rabu (25/12).
Suprapto kemudian menjelaskan kronologi terperosoknya tanki bermuatan solar tersebut. Yaitu bermula dari mobil tanki bermuatan solar industri melaju dari arah barat ke timur yang mendadak oleng. Diduga bannya bermasalah. Kemudian si sopir membanting kemudinya ke kanan dan menabrak pembatas jalan hingga terperosok ke rel kereta api.
"Ada satu korban yaitu kernetnya, Eko Purwanto berKTP Banyuwangi sudah dibawa ke RS Muhammadiyah Babat, yang mengalami luka di bagian pelipis," ujar Suprapto.
Suprapto mengungkapkan, akibat peristiwa tersebut, tiga perjalanan kereta api sempat terganggu karena tertahan keberangkatan dan kedatangannya. Dua kereta dari arah Surabaya. Sementara satu lainnya dari arah Bandung.
"KA 265 (Maharani) relasi Surabaya Pasar Turi - Semarang Poncol di Stasiun Pucuk, KA 165 (Sancaka Utara) relasi Stasiun Surabaya Pasar turi - Solo - Kutoarjo di Stasiun Lamongan dan KA 130 (Harina) relasi Bandung - Pasar Turi di Stasiun Babat," kata Suprapto.