Selasa 24 Dec 2019 18:06 WIB

Mentawai Butuh Tambahan Transportasi ke Padang

Selama ini hanya ada dua kapal yang melayani Pelabuhan Bungus-Mentawai.

Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet
Foto: Republika/Febrian Fachri
Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bupati Kepulauan Mentawai Yuddas Sabaggalet berharap ada tambahan kapal untuk transportasi masyarakat dari daerah itu ke Ibukota Provinsi Sumatera Barat di Padang dan sebaliknya. Selama ini hanya ada dua kapal yang melayani Pelabuhan Bungus-Mentawai. 

"Dua kapal itu mengangkut semua baik orang maupun barang dan sudah tidak mencukupi. Kami berharap bisa ditambah menjadi empat kapal," katanya di Padang, Selasa (24/12).

Baca Juga

Menurutnya, dua kapal itu yaitu KM Gambolo dan KM Ambu-Ambu harus bolak-balik melayani dari Bungus ke beberapa pelabuhan di Mentawai. Sehingga, secara jadwalpun sebenarnya sudah tidak memadai lagi.

"Kapal itu dari Bungus ke Tua Pejat dulu, balik lagi ke Bungus baru melayani masyarakat ke Sipora. Balik lagi ke Bungus lalu baru ke Siberut Utara, begitu terus hingga ke Siberut Selatan. Kalau ada empat kapal, masing-masing bisa melayani satu pulau di Mentawai," katanya.

Dengan demikian, masyarakat di Mentawai bisa pula terbantu karena kapal itu kembali akan membawa hasil pertanian dan produk lain dari Mentawai sehingga roda perekonomian bisa berputar lebih kencang.

Yudas mengatakan pihaknya telah menyampaikan hal itu pada Komisi VI DPR RI saat kunjungan kerja ke Sumbar beberapa waktu lalu. Ia juga sudah menyampaikan kepada Deputi Koordinator Infrastruktur Kemenko Maritim saat berkunjung ke Mentawai.

"Kita berharap hal itu bisa terealisasi secepatnya," ujarnya.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mendukung penuh upaya menambah kapal untuk transportasi ke Mentawai tersebut karena memang sudah menjadi sebuah kebutuhan. Salah satunya untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok di Mentawai.

"Kebutuhan tambahan kapal ini akan menjadi salah satu yang akan kita bawa dalam rapat dengan Kemenko Maritim awal Januari 2020 nanti," katanya.

Menurut Nasrul, jika satu dari dua kapal itu rusak dan harus masuk dok, maka masyarakat Mentawai akan makin susah. Karena itu ia berharap paling lambat pada tahun 2021, tambahan kapal tersebut bisa terwujud.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement