REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan mobil laboratorium untuk mendukung early warning system bencana lingkungan. Mobil tersebut memiliki fasilitas khusus untuk pengambilan sampel dan pengujian kualitas lingkungan yang terdiri dari udara, air, dan padatan.
Kepala Pusat Kualitas dan Laboratorium Lingkungan KLHK, Herman Hermawan mengatakan, mobil tersebut akan diberikan untuk lima provinsi yakni Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Mobil laboratorium tersebut memiliki sarana laboratorium yang dapat digunakan secara bergerak segingga pengujian lingkungan dapat dilakukan di lokasi kejadian.
"Sebelum diluncurkan, P3KLL sudah melakukan sinergisitas dengan lima daerah itu dan sudah melaksanakan bimbingan teknis kualitas air, udara, dan limbah B3 bagi analis mobil laboratorium," ujar dia.
Dengan begitu, diharapkan mobil laboratorium yang diserahterimakan akan digunakan secara optimal dan menyelaraskan kepentingan pemerintah pusat dan daerah. Terutama untuk mencapai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Mobil laboratorium tersebut dilengkapi dengan peralatan uji lingkungan seperti spektrofotometer portable, TDH/DHL/salinometer, pH meter, DO meter, FTRIR spectrometer portabele, XRF portable, pH meter tanah, serta basic soil sampling kit.
Ada pula perlengkapan pendukung seperti genset 3 KVA Silent, wastafel set kap ±40L, cool box, waste bottling, tabung pemadam api, glass ware, pipet, dan exhaust fan untuk emergency exit). Mobil juga sudah dilengkapi dengan alat pelindung diri bagi para petugas.
Pihaknya mengharapkan, pemberian mobil tersebut dapat dimanfaatkan untuk upaya pengendalian pencemaran lingkungan di sekitar lima wilayah tersebut. Sebab, isu maupun dampak lingkungan yang timbul mesti didukung oleh berbagai pihak terkait, dimulai dari pusat hingga langsung ke masyarakat.