Selasa 24 Dec 2019 01:00 WIB

Pengamanan Rumah Ibadah di Banten Ditingkatkan Jelang Natal

Pengamanan rumah ibadah di Banten untuk memberikan rasa aman.

Rep: Alkhaledi Kurnialam / Red: Nashih Nashrullah
Pengamanan gereja untuk memberikan rasa aman umat Kristiani. Ilustrasi pengawalan gereja oleh aparat.
Foto: Antara/Anis Efizualin
Pengamanan gereja untuk memberikan rasa aman umat Kristiani. Ilustrasi pengawalan gereja oleh aparat.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG— Kepolisian Daerah (Polda) Banten akan meningkatkan pengamanan di rumah-rumah ibadah menjelang perayaan Natal 2019 dan tahun baru 2020 (Nataru). 

Sekitar 3.000 petugas yang terdiri dari unsur kepolisian, TNI dan instansi lainnya akan disiagakan mulai Senin (23/12) hingga Rabu (1/1) dalam kegiatan yang dinamai operasi lilin Kalimaya. 

Baca Juga

"Dalam pelaksanaan pengamanan Nataru kita lebih meningkatkan kewaspadaan di tempat ibadah. Selain dijaga, akan kita cek dengan sesuai standar," jelas Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir usai rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Banten, jelang perayaan natal dan tahun baru di Pendopo Gubernur, Kota Serang, Senin (23/12). 

Selain di tempat ibadah, dia juga menyebut akan mengamankan rumah-rumah milik masyarakat yang difungsikan untuk perayaan natal. 

Karenanya, Tomsi meminta masyarakat Banten khususnya yang tidak merayakan natal untuk bersama-sama menjalin toleransi. 

"Ada juga tempat ibadah lain, seperti rumah yang digunakan untuk natalan kita imbau tetangganya untuk sama-sama toleransi dan tentunya agenda itu harus dengan komunikasi bersama warga sekitar dan kepolisian," jelasnya. 

Selain rumah ibadah, operasi lilin kalimaya juga disebutnya akan mengamankan jalur lalu lintas hingga objek wisata. Ribuan personel gabungan menurutnya akan disebar di beberapa titik pengamanan seperti Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Bojonegoro, Terminal, Stasiun KA, objek wisata pantai Anyar, Carita hingga Citorek. Untuk itu, Polda Banten sudah membentuk 32 Pos Pengamanan dan 19 Pos Pelayanan. "Persiapan sudah kita lakukan, mudah-mudahan pelayanannya akan lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Tomsi.  

Sementara Gubernur Banten, Wahidin Halim, meminta warganya untuk menjaga toleransi beragama dalam momen perayan natal ini. Meski begitu, dia meyakinkan bahwa masyarakat Banten sudah terbiasa bertoleransi sehingga setiap tahunnya perayaan natal selalu berlangsung dengan kondusif.  

Koordinasi bersama delapan kabupaten/kota, aparat keamanan, instansi pemerintahan seperti Badan Urusan Logistik (Bulog ) hingga Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dilakukan pihaknya merupakan upaya membuat momen natal dan tahun baru (Nataru) kondusif. 

"Tahun lalu aman, saya pikir keamanan juga sudah bekerja dengan baik. Pemerintah juga sudah mengkoordinsikan dengan instandi terkait. Imbaua saya untuk umat islam kembangkan semangat toleransi," terang Gubernur.  

Wahidin juga mengimbau warganya untuk tidak melakukan pesta hura-hura saat perayaan tahun baru 2020. 

Dia meminta warganya untuk sekadar melakukan syukuran atau berzikir bagi yang beragama Islam selama momen pergantian tahun tersebut.  

"Saya imbau kepada masyarakat Banten untuk tidak menyambut tahun baru ini bukan dengan pesta hura-hura, tapi buat syukuran di masjid-masjid atau setiap komunitas buat majelis zikir. Ini kan tanda dan biasa dilakukan oleh orang yang beriman,"terang Gubernur. 

Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten, AM Romly, juga menyebut bahwa pihaknya bersama tokoh agama di Banten telah mengimbau kepada umat untuk menjaga kondusifitas pada perayaan natal. Toleransi beragama yang sudah terjalin baik di daerahnya, disebut sebagai kunci kondusifnya perayaan natal selama ini.  

"Saya telah imbau umat untuk menjaga kondusivitas dan saling menghargai sesama saudara sebangsa yang sesang merayakan hari besar agamanya. Kita jaga saudara kita untuk merayakan natal dengan rasa aman dan tentram,” kata dia. 

Dia menyebutkan, di Banten ini para tokoh sudah membangun silaturahim antaragama agar saling menghormati dan memberikan keleluasaan menjalankan agama masung-masing. 

Selain itu, dia juga berharap agar umat islam melakukan muhasabah atau perenungan diri saat momen tahun baru. "Saat tahun baru itu jadikan sebagai momen untuk muhasabah untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita. Agar di tahun selanjutnya akan lebih banyak hal baik yang kita lakukan," tuturnya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement