REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kejadian keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Kali ini keracunan terjadi di Kampung Nyalindung RT 03 RW 02 Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, warga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan yang disajikan dalam acara syukuran atau selamatan 4 bulan kehamilan warga pada Ahad (23/12) sore. Warga mengalami gejala keracunan pada Senin (24/12) dini hari hingga pagi hari.
''Pada Ahad sekitar pukul 17.30 WIB warga menghadiri acara selamatan 4 bulan kehamilan warga,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Damayanti Pramasari kepada warga, Senin.
Dalam acara tersebut di bagi makanan yakni mie kuning, nasi kuning, balado telor, dan sambal. Menurut Damayanti, warga yang ikut selamatan pada pukul 24.00 WIB mengalami gejala keracunan. Misalnya gejala mual-mual, muntah, pusing dan demam.
Data sementara kata Damayanti, jumlah warga yang mengalami gejala keracunan sebanyak 46 orang. Tindakan yang dilakukan sesuai indikasi yakni tiga orang dirujuk ke RSUD Sekarwangi Kecamatan Cibadak.
Sementara satu orang mendapatkan infus di puskesmas dan 42 setelah diobati diperbolehkan pulang. Harapannya puluhan warga korban keracunan ini kondisinya membaik dan diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
Dinkes ungkap Damayanti telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab terjadinya keracunan makanan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan penyebab terjadinya keracunan makanan. Di mana sampel makanan akam diperiksa di laboratorium kesehatan.
Sebelumnya, keracunan makanan terjadi di dua wilayah berbatasan yakni di Kampung Barujagong RT 04 RW 10 Desa Cisarua dan Kampung Sinagar Kolot RT 01 RW 08 Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi pada Ahad (15/12). Lokasi kedua wilayah berbatasan antara Desa Cisarua dan Desa Nagrak Utara.
Makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan berasal dari pembagian di acara maulid nabi. Jumlah korban keracunan mencapai sebanyak 126 orang warga yang dirawat di Puskesmas Nagrak, RSUD Sekarwangi, dan RS Kartika.
Damayanti mengatakan, pihaknya meminta agar masyarakat cerdas dalam memilih bahan makanan yang akan diolah agar kejadian keracunan tidak terus berulang. Upaya pencegahan keracunan harus dilakukan terutama lewat edukasi pemilihan makanan yang sehat dan higienis.
Selain itu kata Damayanti, mengolah makanannya juga harus sesuai dengan karakteristik bahan makanannya. Sehingga pengolahan juga memenuhi standar kesehatan.