Ahad 22 Dec 2019 06:27 WIB

Tol Layang Sempat Ditutup, Volume Tol Japek Naik 80 Persen

Kemacetan di Japek II berisiko habiskan bahan bakar hingga kelaparan.

Foto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2019).
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Foto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pengendara yang melewati Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada Sabtu (21/12) mengalami peningkatan pada momentum liburan Natal dan tahun baru (Nataru) kali ini. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, kenaikan itu mencapai 80 persen.

"Di Japek, kenaikannya biasanya 40 persen, sekarang 80 persen. Untuk kisaran (volume kendaraan), belum dilaporkan," kata dia saat meninjau Stasiun Pasar Senen, Sabtu.

Baca Juga

Menurut Budi, peningkatan itu diduga karena rasa penasaran para pengguna jalan, apalagi setelah mengetahui bahwa kontur jalur yang bergelombang. Hal itu membuat volume kendaraan yang menggunakan Tol Japek makin meningkat.

Peningkatan volume kendaraan juga membuat terjadinya kemacetan di Tol Japek. Dari laporan yang diterima Menhub, kemacetan yang terjadi di Japek sudah memakan waktu hingga dua jam. Padahal, waktu tempuh dari Jakarta ke Cikampek idealnya hanya membutuhkan waktu satu jam.

"Kita lihat kalau namanya Japek di ketinggian kalau mereka terlalu lama di atas berisiko habis bahan bakar, kelaparan, belum lagi nanti kalau yang pusing. Saya setuju dikurangi dulu supaya lancar," ujar Menhub.

Hal ini yang kemudian membuat akses masuk menuju jalan Tol Japek II Elevated dari arah Cawang sempat ditutup pihak kepolisian. Penutupan dilakukan dua kali, pada pukul 12.00 hingga 12.10 WIB dan pukul 13.30 sampai 13.50 WIB. Arus kendaraan pun dialihkan ke jalur bawah.

Budi menjelaskan, penutupan Tol Japek pada Sabtu siang untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di jalur yang baru dibuka pada Ahad (15/12) tersebut. Dia pun mengaku mengikuti rekomendasi dari Kakorlantas Polri mengenai kemungkinan penutupan kembali Tol Japek pada masa mendatang.

"Kita lihat bagaimana nanti (Sabtu—Red) malam. Kalau nanti malam Japek padat, agak kita kurangin dan di Cipali satu arah. Tapi, semua ini komandannya kakorlantas. Kami mengikuti apa yang menjadi rekomendasi," ujar dia.

Di Tol Trans Jawa, tepatnya mulai Kilometer 70 Cikampek Utama hingga Kilometer 414 Kalikangkung, kepolisian memberlakukan sistem satu arah (one way) pada Sabtu. Sistem yang dimulai pukul 07.00 hingga 18.00 WIB itu untuk mengurai kepadatan arus kendaraan yang menggunakan jalan tol tersebut.

"Semua personel, fasilitas untuk one way sudah dipersiapkan sampai ke Jawa Tengah," kata Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Istiono di Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat.

One way diberlakukan karena Sabtu diperkirakan menjadi puncak arus lalu lintas liburan Nataru. "Hari ini (kemarin—Red) puncak arus mudik Nataru. Besok (hari ini—Red) sudah normal lagi (tidak berlaku one way)," katanya. Dengan pemberlakuan one way, dia mengimbau agar pengemudi bus menggunakan jalur A (jalur kiri) Tol Trans Jawa, sementara pengemudi kendaraan golongan I menggunakan jalur B (jalur kanan).

photo
Sejumlah kendaraan mobil golongan satu melintas di atas jalan Tol Layang (Elevated) Jakarta - Cikampek (Japek) di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (15/12/2019).

Istiono menyebutkan, kepolisian menyiagakan 250 personel di jalur one way dari Cikampek Utama hingga Kalikangkung. Sementara, arus kendaraan dari Jawa Tengah yang menuju ke Jakarta diarahkan ke jalan arteri. "Kami siapkan contraflow satu lajur untuk pertemuan arus kendaraan dari Cikampek keluar ke arteri," katanya.

Mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, PT Angkasa Pura I Yogyakarta menyediakan 32 penerbangan ekstra selama masa libur akhir tahun. "Sesuai kebijakan, penerbangan tambahan akan dialihkan ke Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kulon Progo," kata General Manager PT Angkasa Pura I Yogyakarta Agus Pandu Purnama di Yogyakarta, Sabtu.

Meski demikian, kata dia, tidak semua maskapai bisa mengajukan penerbangan tambahan ke YIA. Pengajuan itu hanya untuk maskapai yang memenuhi persyaratan, yakni pesawat yang punya kelengkapan berupa aplikasi performance based navigation (PBN). "Di YIA, nagivasinya menggunakan sistem PBN sehingga pesawat yang belum menginstal navigasi ini tidak bisa ekstra flight di bandara baru," katanya.

Dia mengatakan, salah satu maskapai yang mengajukan penerbangan tambahan adalah Express Air. Namun, karena pesawat yang digunakan tergolong klasik dan belum dilengkapi sistem navigasi PBN, maskapai dialihkan ke Bandara Adisutjipto. "Selain itu, maskapai lain yang mengajukan slot penerbangan tambahan yakni Garuda, Citilink, dan Nam Air," katanya.

Agus mengatakan, total pergerakan pesawat selama libur akhir tahun kali ini yaitu 32 penerbangan ekstra. Angka itu turun jika dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu yang mencapai 50 pergerakan pesawat. "Penurunan penerbangan ekstra ini sejalan dengan prediksi penurunan jumlah penumpang yang diperkirakan hingga 10 persen," katanya.

Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan rata-rata harian, jumlah penumpang diprediksi akan naik sekitar 5 persen. "Kami cek di airline, pemesanan tiketnya lumayan. Okupansi di atas 90 persen dan harapannya bisa mencapai 100 persen saat libur akhir tahun," katanya.

Di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, jumlah penumpang berangkat dan tiba diperkirakan naik 3 persen menjadi 24.538 penumpang pada Sabtu. "Puncak lonjakan penumpang bisa Jumat (20/12) kemarin atau hari ini (kemarin—Red) dengan kenaikan rata-rata 3 persen menjadi sekitar 24.500 penumpang," kata Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb TNI Nandang Sukarna di Jakarta, Sabtu.

Nandang memperkirakan lonjakan penumpang akan terus terjadi hingga Ahad (22/12) atau H-3 libur Nataru. Selanjutnya, jumlah penumpang akan berangsur menurun pada Senin (23/12) hingga seterusnya. "Sedangkan, setelah Natal, jumlah penumpang yang kembali ke Jakarta biasanya akan melonjak pada tanggal 1 Januari atau 2 Januari," ujar dia. n antara ed: mansyur faqih

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement