REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Densus 88 mengamankan dua orang yang diduga sebagai teroris di Kenagarian Baringin, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar pada Jumat (20/12) malam.
"Kita belum dapat info secara rinci namun penangkapan itu memang dilakukan oleh Densus 88," kata Kabid Humas Polda Sumatra Barat, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, di Padang, Sabtu (21/12).
Dia mengatakan, Densus 88 masih menjalankan proses penyidikan lebih lanjut setelah dilakukan penangkapan terhadap pelaku. "Masih dalam penanganan pihak Densus 88 dan tahap pengembangan," kata polisi
Dia mengatakan, kedua pelaku belum dibawa ke Jakarta dan masih dalam proses penyidikan. "Sementara untuk identitas kedua pelaku saya belum mengetahuinya," katanya.
Dia mengatakan Densus 88 Mabes Polri sebelum melakukan penangkapan telah berkoordinasi dengan Polda Sumbar. "Tentu mereka ada komunikasi dengan kita dalam melakukan penangkapan," katanya.
Secara terpisah, Kabaharkam Polri, Irjen Agus Andrianto, mengatakan selama kurun waktu 2019, sekitar 80 terduga teroris telah ditangkap Datasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri.
Agus menyebut bahwa tindakan penangkapan di berbagai daerah ini menjadi rangkaian kegiatan antisipasi teror jelang perayaan natal dan tahun baru (nataru).
"Rangkaian kegiatan untuk itu kan sudah dilakukan serentak di berbagai wilayah di Indonesia, kurang lebih ada 80 tersangka teroris yang sudah ditangkap,” saat meninjau persiapan pengamanan Nataru di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (21/12).
Tujuannya, menurut dia, tidak hanya untuk memberikan keamanan bagi warga yang merayakannya, tapi juga untuk warga lain yang beraktivitas saat perayaan natal dan tahun baru.
Dia menyatakan, sinergi pengamanan lintas sektor dari kepolisian, Dinas Perhubungan (Dishub) hingga pengelola transportasi telah sangat baik untuk persiapan Nataru.
"Pengamanan menyambut libur natal dan tahun baru sudah cukup baik, kesiapan menghadapi lonjakan penumpang juga sudah diantisipasi, mudah-mudahan bisa memberikan pelayanan yang baik," tutur dia.