REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bupati Tangerang A Zaki Iskandar mengatakan saat ini pihaknya sedang meninjau ulang penjualan air bersih ke DKI Jakarta. Sebab, persediaan air di wilayahnya sendiri saat ini semakin dibutuhkan oleh masyarakat.
Zaki mengakatan, dia sudah mengirimkan surat ke Jakarta terkait permasalahan ini. Ia berharap, surat yang dikirimkannya segera ditindaklanjuti. "Kita sudah kirim surat, kalau tidak ada respons dari sana ya kita setop," kata Zaki, ditemui di kantornya, Jumat (20/12).
Air bersih yang dikirimkan dari Tangerang tersebut kebanyakan mengisi wilayah perbatasan seperti Rempoa hingga Pondok Indah. Ke depannya, ia khawatir Tangerang tidak bisa menjual air ke wilayah-wilayah tersebut.
"Saya sudah ngomong di pertemuan Perpamsi, saya bilang saya mau revisi, mau tinjau ulang penjualan air ke Jakarta, karena kami sendiri butuh. Sementara debit air di Cisadanenya sudah maksimal dipakai oleh PDAM kota dan kabupaten," kata dia.
Kabupaten Tangerang memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Setiap tahunnya, sebanyak 140 ribu orang tercatat menjadi penduduk baru di wilayah tersebut. Zaki mengatakan, jumlah tersebut belum termasuk orang-orang yang tidak terdaftar. Penduduk total Kabupaten Tangerang berjumlah sekitar 4 juta jiwa.
"Ada beberapa instalasi, kalau enggak salah di Serpong itu kita kirim ke DKI sekitar 3.000 liter per detik," kata dia.
Ia menjelaskan, Kabupaten Tangerang dan sekitarnya memiliki target mileniumm development goals (MDGs). Salah satu targetnya adalah sebesar 40 persen kebutuhan air bersih diberikan kepada masyarakat. Saat ini, Kabupaten Tangerang hanya mampu memenuhi sebesar 30 persen.
Terlepas dari MDGs, akan ada sustainable development goals (SDGs). Zaki menjelaskan, di dalam SDGs, targetnya menjadi lebih tinggi yakni 100 persen layanan air bersih masyarakat dipenuhi oleh pemerintah.