Jumat 20 Dec 2019 12:07 WIB

Emil dan Mendag Pantau Kebutuhan Pokok Masyarakat

Emil dan Mendag ingin menjamin dan memastikan pasokan aman selama natal tahun baru.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Telur ayam, satu kebutuhan yang sering berfluktuasi harganya di pasaran (ilustrasi)
Foto: kementan
Telur ayam, satu kebutuhan yang sering berfluktuasi harganya di pasaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Perdagangan (Mendag) RI Agus Suparmanto bersama Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meninjau kondisi harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (20/12). Turut mendampingi dalam peninjauan tersebut, Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufarhadi, Kadisperindag Jabar Mochamad Arifin Soendjayana.

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, pasokan Kepokmas jelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di wilayahnya dipastikan aman. Meskipun, sejumlah kepokmas mengalami kenaikan harga, salah satunya telur.

Baca Juga

Ridwan Kamil mengatakan, untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan kepokmas, ia akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Selain itu, pihaknya siap menggelar operasi pasar bersama Bulog manakala terjadi lonjakan kenaikan harga.

“Pasokan secara umum stabil, tinggal nanti, seperti Pak Menteri (Perdagangan) menyampaikan, akan berkoordinasi dengan asosiasi-asosiasi untuk memastikan pasokan berjalan dengan baik,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil merencanakan, awal pekan depan akan menggelar rapat koordinasi dengan Bulog di Gedung Sate. Hal ini dilakukan, untuk memastikan harga-harga dan ketersediaan stabil.

Menurut Emil, kenaikan harga beberapa kepokmas terjadi karena permintaan tinggi. Apalagi, jelang perayaan hari besar keagamaan dan pergantian tahun. Namun, dia memastikan kenaikan harga masih dalam tahap yang wajar.

“Tapi secara umum masyarakat jangan khawatir, hadirnya Pak Menteri (Perdagangan) kali ini ke Bandung, salah satunya untuk memastikan stabilitas harga masih dalam batas toleransi di pasar-pasar di Jawa Barat,” paparnya.

Menurut Kadisperindag Jabar Mochamad, Arifin Soendjayana, kenaikan harga daging dan telur sudah diprediksi oleh pihaknya dalam sejumlah pantauan ke pasar tradisional dan modern. Namun, kenaikan masih wajar karena ini terkait kebutuhan rumah tangga dan pelaku usaha.

Usai melakukan dialog langsung dengan sejumlah pedagang di Kosambi, Mendag Agus Suparmanto menilai saat ini sudah terjadi kenaikan harga pada sejumlah kepokmas akibat permintaan yang mulai tinggi dan faktor cuaca. “Kenaikan ada di bawang, telur, dan daging ayam agak sedikit bergerak naik,” katanya.

Namun, kata dia, kenaikan ini wajar karena Natal dan Tahun Baru sama halnya dengan kondisi saat menjelang hari besar keagamaan nasional lain. “Ini memang hari-hari besar keagamaan nasional sering memang sedikit naik, karena sesuai dengan permintaan dan situasi dan kondisi, terutama sekarang memang cuaca agak mempengaruhi juga,” paparnya.

Menurut Agus, untuk menjaga kenaikan tetap terkendali Kementerian Perdagangan akan berkoordinasi dengan asosiasi distributor kepokmas. Upaya ini juga, sebagai langkah antisipatif.

“Saya akan menghubungi dan mengkoordinasikan dengan para supplier dan asosiasi distributor untuk menyesuaikan suplai, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. Terutama pada telur, ayam, dan bawang ada sedikit naik,” kata Agus seraya mengatakan, ia akan mengantisipasi dengan beberapa hari ke depan.

Agus juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan barang pihaknya memastikan pasokan kepokmas aman. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Natal dan Tahun Baru, pihaknya akan menambah pasokan kepokmas. “Untuk pasokan cukup, memang kita akan tambah. Kita akan hubungi beberapa asosiasi dan supplier, distributor juga dilihat dari beberapa sumbernya," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement