REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan, jumlah penerima keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2020 sebanyak 10 juta.
"PKH merupakan program yang sangat bagus, dipuji juga institusi-institusi di luar negeri, kami akan melanjutkan, akan ada 10 juta PKH tahun depan," ujarnya.Saat membuka kegiatan bulan bulan bakti sosial dalam rangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2019 di Banjarmasin, Kamis (19/12).
Bahkan, ucap dia, akan ada penambahan indeks untuk ibu hamil, semoga bisa berjalan dengan lancar."Tapi yang lebih penting itu pesertanya harus lebih sedikit, karena kalau semakin banyak berarti angka kemiskinan tidak turun, kan begitu, karena program-program sosial ini merupakan intervensinya pemerintah dengan tujuan menekan angka kemiskinan. Mudah-mudahan semakin banyak yang mandiri, dibanding peserta baru PKH," katanya.
Dia menyatakan, jumlah PKH yang sudah mandiri cukup banyak, karena perekonomiannya sudah meningkat, sehingga tidak perlu lagi dapat bantuan sosial."Jadi setiap tahun ada evaluasi peserta PKH, kalau sudah bisa mandiri karena ekonominya sudah cukup mapan, di keluarkan dari penerima manfaat PKH," kata Juliari.
Untuk bantuan PKH ini ada sedikit peningkatan bagi ibu hamil, dari sebelumnya Rp 2,4 juta menjadi Rp 3 juta. Menurut dia, kometmen pemerintah pusat untuk perlindungan dan jaminan sosial ini terus ditingkatkan hingga tahun depan, di mana ada program tahun ini dilanjutkan lagi seperti PKH, BPJS kesehatan, bantuan pangan non tunai dan banyak lagi yang nyata.
"Belum lagi sekitar dua bulan lagi program kartu pra-kerja yang dikeluarkan, sekitar tiga bulan lagi kantu Indonesia kuliah," ujarnya. Disampaikan dia, program perlindungan dan jaminan sosial yang dicanangkan presiden itu luar biasa, karena ditotal anggaran itu mencapai Rp 300 triliun.