REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam dua film Habibie & Ainun, sosok Hasri Ainun Besari mungkin tidak terlalu dibahas dengan detail dan intensif. Namun dalam film Habibie & Ainun 3, penonton akan mengenal Ibu Negara Republik Indonesia yang ketiga secara lebih mendalam.
Habibie & Ainun 3 bercerita tentang masa muda Ainun (Maudy Ayunda) yang bercita-cita menjadi seorang dokter. Berdasarkan pengalaman menemani sang ibu yang menjadi bidan di masa kemerdekaan, Ainun bertekad untuk bisa menyembuhkan masyarakat yang sakit.
Ainun diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, namun dia mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari beberapa senior laki-laki yang meragukan kemampuannya. Ainun tidak menyerah dan berhasil menjadi lulusan terbaik di kampusnya.
Di waktu yang bersamaan, Ainun yang cerdas dan cantik memiliki banyak pemuja. Bahkan sampai ada istilah Perkumpulan Penggemar Ainun. Namun di lubuk hati terdalam, cintanya ternyata hanya untuk Rudy Habibie atau Bacharuddin Jusuf Habibie (Reza Rahadian).
Ternyata Habibie bukanlah satu-satunya pria yang dekat dengan Ainun. Ada Ahmad (Jefri Nichol) yang berusaha mati-matian untuk mencuri hati Ainun.
Meski tidak pernah ada kata "pacaran" seperti yang digambarkan dalam film, setidaknya Ahmad pernah menyatakan keseriusannya dengan memberikan sebuah cincin. Keduanya pun cukup dekat, bahkan ayah dari Ahmad yang juga dosen Ainun mengetahui tentang hubungan mereka.
Walau akhirnya Ahmad dan Ainun berpisah, namun kisah cinta mereka di sini menarik untuk disimak. Bagaimana cara Ahmad mendekati Ainun, perlakuan romantisnya, sungguh mampu membuat tersenyum.
Semua kisah cinta antara Ahmad dan Ainun pun diceritakan dengan besar hati oleh Habibie. Tidak ada kecemburuan, tidak perasaan bersaing atau menjelek-jelekkan. Habibie bercerita dengan penuh senyum, seolah-olah meyakini bahwa Ainun memang sudah ditakdirkan untuknya bahkan sebelum mereka menjalin kasih.
Reza dan Maudy jelas merupakan tokoh sentral dalam film ini. Namun peran Jefri Nichol juga tidak kalah besar, bisa dibilang dia lebih sering muncul ketimbang Reza.
Aktingnya sebagai Ahmad, sosok pemuda yang memiliki pemikiran modern sempat membuat Ainun terkesan. Caranya berbicara dan memperlakukan Ainun secara gentleman, sangat pas dibawakan oleh Jefri. Kesedihan saat berpisah dengan Ainun juga mampu membuat yang melihat ikut merasakannya.
Bisa dibilang Ahmad adalah sosok laki-laki yang membuat Ainun yakin untuk lebih memilih orang yang mencintai dan ingin membuat bangsanya besar. Habibie & Ainun 3 juga menjadi penanda kembalinya Jefri ke dunia hiburan setelah tersandung masalah narkoba. Meski syutingnya sudah dilakukan jauh sebelum Jefri ditangkap, namun ini pertama kalinya dia menjalani kegiatan keartisannya.
Habibie & Ainun 3 secara tidak langsung juga berbicara tentang emansipasi. Pada masa itu, perempuan memang belum mendapat tempat yang sama dengan laki-laki untuk beberapa profesi.
Namun berkat dukungan keluarga terutama ayah dan ibunya, Ainun mempertahankan keyakinan bahwa seorang perempuan juga bisa menjadi seorang dokter dan memiliki kecerdasan serta kemampuan yang tidak kalah dengan pria. Di film juga diperlihatkan bahwa Ainun diremehkan oleh senior laki-laki yang menganggapnya tidak cocok jadi dokter, bahkan sang dosen juga sempat meremehkan niatnya.
Namun Ainun tidak putus asa. Dia semakin tertantang untuk membuktikan kepada semua orang bahwa perempuan juga bisa melakukan hal serupa, malah dia menjadi lulusan terbaik.
Habibie & Ainun 3 memang hanya fokus pada tokoh Ainun yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat, bagaimana kesehariannya, pemikirannya, masa lalu hingga keinginan besarnya untuk memajukan Indonesia. Hal ini ternyata sejalan dengan Habibie yang akhirnya membuat kisah cinta mereka begitu abadi dan menjadi pasangan paling dikenang sepanjang masa.
Film arahan sutradara Hanung Bramantyo ini, tayang di bioskop mulai 19 Desember 2019.
Sineas Hanung Bramantyo, sutradara film Habibie & Ainun 3, mengatakan, ada kebaruan dalam film dibandingkan dua sinema terdahulunya. Kisah dalam Habibie & Ainun 3 lebih menyoroti masa muda sosok Ainun. Sebelum ini, film pertama Habibie & Ainun arahan sutradara Faozan Rizal rilis pada 2012. Berlanjut dengan Rudy Habibie arahan Hanung yang hadir di bioskop pada 2016.
"Tiap film Habibie & Ainun, kami usahakan ada hal baru. Setelah film pertama Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari, film kedua ada Ernest Prakasa dan beberapa pemeran baru. Pada film ketiga ini kami menampilkan Jefri Nichol," kata Hanung.
Jefri memerankan tokoh Ahmad, kekasih Ainun saat di bangku kuliah. Dia adalah mahasiswa hukum di Universitas Indonesia, tempat Ainun menempuh studi di jurusan kedokteran. Habibie & Ainun 3 banyak menyoroti romansa mereka berdua.
Habibie sepuh yang diperankan Reza Rahadian tidak ragu menceritakan kisah cinta Ainun dan Ahmad kepada anak cucunya. Bahkan, momen ketika Ahmad melamar Ainun. Ketika cucunya memprotes, Habibie mengatakan bahwa itu hanyalah masa lalu Ainun.
Hanung mengatakan, semua tokoh dalam film Habibie & Ainun 3 memiliki peranan penting. Sutradara yang menempuh studi di Jurusan Film Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu memilih pemeran dengan hati-hati, bahkan untuk yang memiliki sedikit adegan.
Habibie & Ainun 3 turut dibintangi Aghniny Haque, Rebecca Klopper, Eric Febrian, Teuku Rizky, Mike Lucock, Lukman Sardi, Marcella Zalianty, dan Angga Yunanda. Menurut Hanung, film merayakan kembali kisah cinta Habibie dan Ainun.
Salah satu adegan Habibie & Ainun 3.
"Film ini kami kerjakan karena kami mencintai orang yang jujur, berdedikasi, dan sangat cinta kepada Indonesia. Berharap film ini gaungnya besar, karena apa yang kami suarakan juga besar," kata sutradara terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2005 itu.
Film ini berarti menjadi lakon Reza Rahadian untuk kesekian kalinya sebagai Habibie. Kali ini Reza menemukan kesulitan dari adegan saat ia harus mengenang kembali memori masa silamnya. Pada adegan tersebut, Reza menghadirkan Habibie sepuh yang bercerita mengenai Ainun kepada anak cucunya. Otomatis, Reza menyesuaikan suara dan gestur yang berubah seiring usia.
Pria 32 tahun kelahiran Bogor itu juga memerankan Habibie muda saat masih bersekolah bersama Ainun (Maudy Ayunda). Pada seluruh aktingnya, Reza sangat baik menampilkan sorotan mata, gaya bicara, dan gerakan jari khas Habibie.
Agaknya Reza sudah terbiasa karena sebelum ini dia pun berperan sebagai Habibie pada dua film sebelumnya. Sang aktor menambahkan bahwa dia menyukai semua adegan dalam film ketiga dan berusaha menampilkan eksekusi akhir sebaik-baiknya.
Dia bersyukur Habibie & Ainun 3 mengalami eskalasi dari segi teknis. Reza meminta produser Manoj Punjabi, sutradara Hanung Bramantyo, dan rumah produksi MD Pictures untuk mengoptimalkan hal itu demi peran Habibie.
Pada awal adegan, Reza tampil dengan riasan dan prostetik wajah maksimal sehingga terlihat benar-benar seperti sosok Habibie yang sudah lansia. Dia juga memerankan Habibie muda dengan efek dan riasan tertentu sehingga tampak belia.
Akan tetapi, efek visual pada saat Reza memerankan Habibie muda terlihat kurang meyakinkan. Ada kesan tempelan yang terlalu kentara. Paling tidak, hal itu diimbangi dengan akting piawai Reza sehingga dapat termaklumi.
"Buat saya, peran sebagai Eyang Habibie banyak mengubah hidup. Semoga film dengan cerita luar biasa ini bisa dinikmati sebanyak-banyaknya orang," ungkap aktor pemenang Piala Citra 2009 itu.
Sementara pemeran Ainun, Maudy Ayunda beruntung masih sempat belajar mengenal sosok yang dibintanginya dari Habibie langsung. Dalam wawancara di bulan Mei tahun ini, Maudy mengatakan Habibie menceritakan kisahnya cintanya.
"Seperti Ainun itu introvert, tapi intelektual memiliki banyak pemikiran, cerdas. Malah waktu SMA, Eyang Habibie kalah bagus nilainya," cerita Maudy.