REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Seluruh penerbangan baik domestik maupun internasional akan dipindahkan dari Bandara Internasional Adisutjipto ke Yogyakarta Internasional Airport (YIA) pada 29 Maret 2020 mendatang. Lebih dari 150 penerbangan yang akan dipindahkan setelah pembangunan YIA ditargetkan selesai akhir 2019 ini.
"Ada 150 penerbangan domestik di Adisutjipto akan dipindahkan ke YIA pada 29 Maret itu. Ada delapan pergerakan untuk internasional seluruhnya akan dipindahkan juga," kata General Manager Bandara Internasional, Agus Pandu Purnama, saat membuka Posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Adisutjipto, Kamis (19/12).
Ia mengatakan, pembangunan YIA sudah mencapai 92 persen. Dengan dipindahkannya seluruh penerbangan ini, maka waktu operasional di YIA akan ditambah menjadi 24 jam. Sebelumnya, operasional dimulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
Namun, khusus selama pembukaan posko Nataru, operasional mulai dari pukul 06.00 WIB sampai 21.00 WIB. Pembukaan posko ini dimulai sejak 19 Desember hingga 6 Januari.
"Walaupun dipindahkan ke YIA, tapi Adisutjipto tetap akan beroperasi. Tapi memang jam operasinya kita kurangi. Semula pukul 05.00 sampai 23.00 WIB, pada 29 Maret nanti hanya dari 06.00 sampai 18.00 WIB. Sementara di YIA kita akan buka 24 jam," jelasnya.
Dengan begitu, nantinya yang tersisa di Adisutjipto hanya 16 pergerakan pesawat jarak pendek yakni pesawat ATR atau propeler. Saat ini pun, kata Pandu, sudah banyak maskapai penerbangan yang mengajukan izin penambahan ATR di Adisutjipto untuk dioperasikan pada Maret 2020 nanti.
"Ada Transnusa, maskapai lain yang punya ATR juga akan meramaikan Adisutjipto dengan rute di Pulau Jawa seperti Yogya-Halim, Yogya-Bandung, Yogya-Malang, dan Yogya-Surabaya. Banyuwangi juga akan kita adakan," jelasnya.
Selain itu, untuk maskapai penerbangan internasional juga sudah ada yang berminat untuk menambah penerbangan di YIA. Salah satunya Emirates Airline.
"Ada Emirates, cuma targetnya untuk umrah. Mereka siap dan perizinannya sedang diurus kementerian. Ada juga maskapai lain, tapi kami belum bisa share karena masih proses. Merekaerka juga akan melakukan assessment di bandara baru kita," kata Pandu.