REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini (18/12) meresmikan terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Terminal baru bernilai Rp 2,2 triliun dikatakan Direktur PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Faik Fahmi akan menambah kapasitas penumpang.
"Dengan beroperasinya terminal baru berkapasitas tujuh juta penumpang per tahun sekaligus mengatasi permasalahan kekurangan kapasitas yang terjadi di bandara ini," kata Faik, rabu (18/12).
Faik menjelaskan pada 2018, Bandara Internasional Syamsudin Noor mampu melayani 3,9 juta penumpang. Padahal, kapasitas ideal bandara tersebut hanya 1,5 juta penumpang per tahun sehingga harus dkembangkan.
Dengan kapasitas yang hampir lima kali lebih besar dari terminal lama, Bandara Internasional Syamsudin Noor menjadi bandara terbesar kedua di Kalimantan. Bandara terbesar pertama di Kalimantan yaitu Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Terminal baru Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Faik memastikan pada momen libur Natal dan tahun baru 2019/2020, masyarakat sekitar Kalimantan Selatan sudah dapat menikmati fasilitas yang serba modern. "Terminal yang lebih luas dan lebih nyaman di bandara ini," ujar Faik.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap dengan diresmikannya terminal baru di bandara tersebut dapat memberikan semangat kepada masyarakat Kalimantan Selatan. Budi menambahkan jika koordinasi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan Kementerian PUPR sangat berjalan baik dengan pemerintah daerah, maka permasalahan seperti lahan tanah aksessbilitas dapat diselesaikan. Hal tersebut dilakukan untuk membangun infrastruktur yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
"Patut dibanggakan bahwa semua yang bangun desain adalah karya anak bangsa. Kalimantan Selatan luar biasa ada sungai mineral, terminal baru ini bertajuk Jewel of Borneo," ungkap Budi.