Rabu 18 Dec 2019 13:31 WIB

Bupati Semarang Minta Desa Lebih Inovatif Serap Dana Desa

Dana Desa di Kabupaten Semarang baru terserap 60 persen.

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Dana Desa
Ilustrasi Dana Desa

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Pemerintah Desa (Pemdes) yang ada di Kabupaten Semarang diminta lebih kreatif dan inovatif dalam  mengoptimalkan potensi yang dimiliki desanya, melalui pemanfaatan Dana Desa. Selain untuk mengakselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, hal ini juga akan mendukung optimaisasi penyerapan anggaran yang sudah dikucurkan Pemerintah Pusat kepada desa tersebut.

Permintaan ini disampaikan oleh Bupati Semarang, Mundjirin mengingat Dana Desa di Kabupaten Semarang, baru terserap sekitar 60 persen terhitung sampai dengan bulan November 2019. “Maka saya ingin desa lebih kreatif dan inovatif dalam menggali potensi lokal di desanya, agar pemanfaatan dan penyerapan Dana Desa bisa optimal,” ungkapnya, di sela membuka Festival Dana Desa Kabupaten Semarang ke-3 tahun 2019, di GOR Tennis Indoor, kompleks GOR Pandanaran, Wujil, Kabupaten Semarang, Rabu (18/12).

Baca Juga

Menurut bupati, total Dana Desa yang dikucurkan untuk Kabupaten Semarang tahun ini mencapai Rp 181 miliar, ditambah dana dari Pemerintah Kabupaten Semarang, total mencapai Rp 277 miliar.

Penilain pemanfaatan Dana Desa tidak hanya sebatas pada akuntabilitas dan pertanggungjawabannya saja, namun juga dalam hal perencanaan serta optimaisasi penggunaan serta manfaatnya bagi masyarakat desa. Mundjirin Juga menyampaikan, lambatnya penyerapan Dana Desa ini memang tidak hanya terjadi di Kabupaten Semarang saja, namun rata- rata juga terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Bahkan di beberapa daerah lain di Jawa Tengah juga masih ada yang penyerapan Dana Desanya baru berkisar 40 persen, atau lebih rendah dari Kabupaten Semarang, kecuali di Kabupaten Kendal.

Karen Kabupaten Kendal saat ini masih menjadi daerah yang penyerapan Dana Desanya paling tinggi. “Kabupaten tetangga tersebut, yang telah mencapai 87 persen dari total Dana Desa yang dialokasikan kepada desa,” lanjutnya.

Bupati juga menyampaikan, salah satu penyebabnya adalah tahun ini banyak desa di Jawa yang menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) serentak, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Semarang.

Namun data penyerapan tersebut baru sampai bulan November.Tentunya persentase tersebut sekarang sudah bertambah karena sudah memasuki bulan Desember. “Mudah- mudahan, di sisa waktu tahun 2019 ini penyerapan  Dana Desa tetap akan bisa maksimal,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement