REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan menyelenggarakan Anugerah Revolusi Mental. Penghargaan akan diberikan kepada sejumlah tokoh untuk mendorong perubahan positif di masyarakat.
"Acara ini diharapkan bisa semakin mendorong gerakan revolusi mental yang tidak hanya berlaku di kalangan birokrasi, tetapi juga mencakup perubahan positif di seluruh elemen masyarakat," kata Menko PMK Muhadjir Effendy saat konferensi pers Anugerah Revolusi Mental di Jakarta, Selasa (17/12).
Acara yang dijadwalkan akan berlangsung pada Sabtu (21/12) itu akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan Anugerah Revolusi Mental merupakan bentuk apresiasi, penghargaan, dan penghormatan atas gerakan maupun aksi nyata semua pihak dalam mencerminkan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di seluruh pelosok nusantara.
Muhadjir berharap melalui acara tersebut gerakan Revolusi Mental akan semakin menggema dan diikuti oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Ia menyebutkan, penerima nominasi Anugerah Revolusi Mental berasal dari berbagai unsur dan kalangan mulai dari kementerian-lembaga, badan usaha, koperasi, organisasi sosial, hingga pemerintah provinsi.
"Perlu saya tegaskan revolusi mental hanyalah tema. Intinya adalah perubahan dari yang tidak baik menjadi baik, yang masif sifatnya. Maka itu daerah-daerah diharapkan dapat melakukan gerakan-gerakan perubahan dari yang tidak baik menjadi baik," kata Muhadjir.