REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan ketua umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof Ilham Oetama Marsis mengatakan, saat ini belum ada serum anti-bisa kobra. Namun demikian, menurut dia masih ada alternatif dari serum yang ada saat ini beredar, yaitu penggunaan serum bisa ular umum.
“Setahu saya, kita menggunakan serum anti-ular untuk generik, dan itu artinya untuk semua ular yang berbisa,” kata dia kepada Republika.co.id, Senin (16/12).
Dia menambahkan, upaya yang dilakukan sejauh ini masih menggunakan serum bisa ular generik. Hal itu karena penggunaan serum spesifik untuk ular berbisa seperti kobra, belum tersedia.
“Belum ada yang spesifik untuk masing-masing ular,” katanya.
Namun demikian Prof Marsis mengaku belum mengetahui bagaimana perkembangan selanjutnya terkait serum bisa itu. Meski, standar yang diberikan masih serum anti-bisa ular secara umum.
Sebelumnya, anak ular kobra ditemukan berkeliaran di berbagai wilayah Jabodetabek. Selain itu, tak jarang induk ular kobra mulai meninggalkan habitatnya dan memasuki lingkungan perumahan.