REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu meminta warga untuk mewaspadai bencana yang mungkin terjadi. Pemerintah daerah setempat pun akan segera menggelar rapat koordinasi kebencanaan dalam waktu dekat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, menyebutkan, bencana yang rawan melanda Kabupaten Indramayu di musim hujan adalah angin puting beliung, banjir, dan longsor pada tanggul sungai.
Saat menjelang musim hujan sepekan yang lalu, bencana angin puting beliung sudah melanda tiga kecamatan. Meski demikian, dampak yang ditimbulkan bencana itu tidak terlalu parah.
Edi menyebutkan, tiga kecamatan yang dilanda angin puting beliung itu, yakni Kecamatan Bangodua, Widasari, dan Cikedung. Di ketiga daerah itu, angin puting beliung menerbangkan genting rumah milik warga.
‘’Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,’’ tukas Edi, Senin (16/12).
Untuk bencana banjir, lanjut Edi, hingga saat ini belum terjadi. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, banjir memang rawan terjadi sehingga dibutuhkan langkah antisipasi dari warga. Salah satunya dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
Sedangkan mengenai kemungkinan tanggul sungai longsor, Edi mengakui, masih berpotensi terjadi di sepanjang aliran Sungai Cimanuk, terutama di titik-titi yang masih kritis. Namun dia mengakui, sejumlah tanggul sungai yang dulunya amblas kini sudah selesai diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung.
Terpisah, Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, mengungkapkan, dalam waktu dekat akan segera menggelar rapat koordinasi kebencanaan. Dia pun meminta warganya untuk mewaspadai ancaman bencana.
‘’Masyarakat harus waspada dengan mulai masuknya musim penghujan saat ini,’’ tukas Taufik.
Taufik meminta agar warga menggencarkan kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan masing-masing. Hal tersebut untuk mengurangi risiko banjir yang mungkin terjadi, terutama saat curah hujan tinggi.
Selain itu, Taufik juga meminta agar tanggul yang kritis harus jadi perhatian dari semua pihak. Pasalnya, tanggul yang kritis dikhawatirkan akan jebol jika debit air sungai tinggi dan deras.
‘’Ranting pohon yang terlalu rimbun dan sudah tua atau keropos juga harus dipangkas,’’ tandas Taufik.