Selasa 17 Dec 2019 05:06 WIB

Kenaikan Harga Cabai di DIY Akibat 'Berwisata'

Cabai yang dipanen di DIY dibawa ke luar daerah, masuk lagi dengan harga tinggi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Friska Yolanda
Pasokan cabai di Pusat lelang Cabai di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pasokan cabai di Pusat lelang Cabai di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah harga bahan pokok naik menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Tak terkecuali di DIY, yang kenaikannya sangat dirasakan utamanya pada komoditas cabai, bawang merah dan telur.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, harga cabai di DIY saat ini tidak stabil dan mengalami kenaikan. Kenaikan harga cabai di DIY ini disebabkan oleh ketersediaan di DIY yang kurang dan permintaan yang cukup besar menjelang Nataru.

Kurangnya ketersediaan cabai ini karena banyaknya hasil panen yang 'berwisata' atau dibawa dari DIY ke luar daerah. Namun, cabai yang sudah didistribusikan ke luar daerah tersebut masuk kembali ke DIY dengan harga yang tinggi.

Padahal, kata Made, salah satu kabupaten di DIY yakni Sleman merupakan pemasok cabai terbesar. Namun, cabai tersebut lebih banyak yang dikirim ke luar DIY.

"Pedagang itu pasti mencari harga yang menguntungkan mereka. Sleman penghasil cabai, tapi banyak keluar, lari ke Magelang dan masuk lagi ke Yogya (DIY) dengan harga tinggi," kata Made di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (16/12).

Ia menjelaskan, harga cabai rawit merah naik dari Rp 27.200 menjadi Rp 32.200. atau naik sekitar 18,38 persen. Cabai hijau juga naik dari Rp 19 ribu menjadi Rp 21.600 atau naik sebesar 13,68 persen.

"Cabai merah keriting dari rata-rata pekan lalu Rp 19.200 menjadi Rp 21.400 atau mengalami kenaikan 11,46 persen," ujarnya.

Sementara, untuk telur ayam naik dari Rp 22.460 menjadi Rp 23.760 atau naik 5,79 persen. Untuk bawang merah kecil naik dari Rp 21.200 menjadi Rp 25.600 atau 20,75 persen.

"Bawang merah besar minggu lalu Rp 26.200 menjadi Rp 29.600 atau naik 12,98 persen," tambahnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Aris Riyanta mengatakan, kondisi stok bahan pangan pokok masih mencukupi di DIY hingga Nataru. Terkait kenaikan cabai, bawang merah dan telur, pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan supplier bahan pangan pokok di DIY.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, Tri Saktiyana mengatakan, kebutuhan yang harus dicukupi saat Nataru tidak hanya masyarakat di DIY. Namun juga kebutuhan untuk wisatawan.

Kasubdit 1 Ditreskrimsus Polda DIY, Andreas Deddy Wijaya yang juga tergabung dalam Satgas pangan DIY mengatakan, pihaknya belum menemukan adanya pelaku usaha yang melakukan kecurangan. Misalnya yang melakukan penimbunan bahan pangan pokok.

Walaupun begitu, pihaknya akan terus melakukan pemantauan. Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika ada pelaku usaha yang melakukan kecurangan atau penimbunan bahan pangan pokok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement