REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Sudaryanto mengatakan, berbagai langkah mitigasi kebencanaan telah disiapkan. Salah satunya, menyiapkan posko dan mempublikasikan nomor masing- masing posko siaga guna memudahkan masyarakat menginformasikan terjadinya bencana alam.
“Hal ini penting dilakukan guna mempermudah informasi dari daerah serta tindakan (penanganan) cepat jika terjadi bencana alam,” tandasnya, Ahad (16/12).
BPBD Jawa Tengah juga mendorong gerakan bersih- bersih sungai, saluran dan lingkungan. Gerakan ini dilakukan di seluruh wilayah Jawa Tengah dengan menggandeng pihak-pihak terkait.
Semua ini, jelasnya, telah dipersiapkan sebelum Jawa Tengah memasuki puncak musim penghujan yang diperkirakan bakal berlangsung pada bulan Januari hingga Bulan Februari 2020 mendatang.
Harapannya, langkah- langkah mitigasi serta antisipasi ini akan sangat membantu jika musim penghujan mengakibatkan bencana alam di wilayah Jawa Tengah. “Sejumlah bencana yang perlu diwaspadai pada musim penghujan adalah bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung,” tandasnya.
Terkait dengan angina puting beliung, di awal musim penghujan telah terjadi di sejumlah daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah, seperti di wilayah Kabupaten Wonosobo, Brebes, Magelang, Boyolali, Tegal, Banjarnegara, Batang, Demak, Karanganyar, Klaten, Wonogiri dan Kabupaten Semarang.
Semuanya dapat tertangani dengan sigap, melalui dukungan pihak- pihak lain yang turut berpartisipasi bersama dengan satuan tugas penanganan bencana di pemerintahan.
Bagi masyarakat yang ingin menghubungi BPBD Provinsi Jawa Tengah, terkait dengan laporan kebencanan, telah disiapkan kanal informasi antara lain melalui SMS di nomor 081 21556 495, Whatapps 088 1380 9409 dan Telp/faks 024-3562293.
“Atau bisa juga dengan mengakses website resmi BPBD di: www.bpbd.jatengprov.go.id,” lanjut Sudaryanto
Ikuti Whatsapp Channel Republika