Rabu 11 Dec 2019 21:14 WIB

Rentan Bencana, Sistem Komunikasi di Sukabumi Diperkuat

Sistem komunikasi membantu percepatan bantuan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nashih Nashrullah
Sukabumi termasuk salah satu kawasan yang rawan bencana. Foto warga Sukabumi membangun kediaman mereka setelah diterpa bencana.
Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Sukabumi termasuk salah satu kawasan yang rawan bencana. Foto warga Sukabumi membangun kediaman mereka setelah diterpa bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Sistem komunikasi kebencanaan memegang peranan penting dalam penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Harapannya komunikasi yang tersampaikan dengan baik dapat mempercepat penanganan bencana.

Hal ini menjadikan dasar PMI Pusat, Palang Merah Amerika (American Red Cross) dan USAID berupaya memberikan rekomendasi sistem komunikasi dan informasi kebencanaan di Indonesia.

Baca Juga

Salah satunya yang menjadi percontohan kajian sistem komunikasi bencana adalah Kota Sukabumi, Jawa Barat. Kota Sukabumi, Jawa Barat dipilih sebagai lokasi pilot project program kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi. Program ini hanya dilakukan di dua wilayah Indonesia yakni Kota Sukabumi dan Kabupaten Banyuwangi.  

‘’Kami bersama Palang Merah Amerika mempersiapkan untuk meminimalisir risiko yang akan terjadi ketika terjadi bencana terutama gempa,’’ ujar Ketua PMI Kota Sukabumi, Suranto Sumowiryo, disela-sela ekpsose hasil kajian sistem komunikasi bencana di Hotel Anugrah Kota Sukabumi, Rabu (11/12). Hal ini dikarenakan di Sukabumi terdapat sesar atau patahan Cimandiri yang aktif.   

Kajian sistem komunikasi ini lanjut Suranto, menentukan apa yang harus dipersiapkan menghadapi bencana dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan risiko bencana. Termasuk potensi kebencanaan dan evakuasi warga ketika bencana terjadi agar diketahui masyarakat.

Suranto menuturkan, kegiatan ini juga memberikan gambaran bagaimana membuat keterangan atau berita agar informasi diterima masyarakat dengan baik dengan didukung gambar atau foto yang menunjang. 

Di sisi lain stakeholder atau pemangku kepetingan yang ada di Kota Sukabumi baik polisi, TNI, dan media TV serta radio serta sumber energi seperti PLN dan Telkom agar bersinergi membangun sistem operasional prosedur (SOP) sistem komunikasi kebencanaan.

Lebih lanjut Suranto menuturkan, Sukabumi dipilih menjadi lokasi program PMI Amerika karena pertimbangan risiko kebencanaan dan kesiapan yang dinilai PMI Provinsi yang disampaikan ke PMI Pusat. Sehingga Kota Sukabumi terpilih dan memaksimalkan pengetahuan ini dan disebarkan ke daerah lain.

Mike McCoy, dari Program Fellowship Keduataan Amerika Serikat di Indonesia, mengatakan, kegiatan ini untuk melihat pengurangan risiko bencana khususnya sistem komunikasi yang sudah ada. Namun ke depan  harus bisa kerja bersama antar sejumlah instansi terkait resposn bersama.

Kesempatan bekerja sama, ungkap Mike, termasuk dengan memaksimalkan keberadaan perusahaan telekmunikasi yang bisa bekerjasama terkait sistem komunikasi bencana. Harapannya rekomendasi sistem kebencanaan ini memperkuat daerah dalam menangani bencana.

Proeject Manager Program Kesiapsiagaan Gempa Bumi dari Palang Merah Amerika, Muchrizal Harris, menambahkan, Sukabumi dipilih karena wilayahnya yang rentan gempa bumi dan program lebih ke uuban atau perkotaan . ‘’Intinya kesiapsiagaan bencana wilayah urban dan membantu lingkungan sekitar,’’cetus dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement