Rabu 11 Dec 2019 21:12 WIB

Awal 2020, 100 Anggota Patroli Jalan Raya Dapat Body Cam

Saat ini sudah ada 16 anggota Patroli Jalan Raya yang menggunakan body cam

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah Polisi Lalu Lintas mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Jaya 2019 di Lapangan Promoter Dit Lantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Sejumlah Polisi Lalu Lintas mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Jaya 2019 di Lapangan Promoter Dit Lantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasatgas E-TLE Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, Kompol Arif Fazlurrahman mengatakan, pihaknya merencanakan pembagian 100 unit body camera atau biasa disebut body cam kepada anggota Patroli Jalan Raya (PJR) di awal tahun 2020. Saat ini, sebanyak 16 body camera telah dibagikan kepada anggota PJR.

"Mulai minggu depan body cam ini kita distribusikan. Rencana ada 16 kamera yang akan kita bagikan kepada 7 induk petugas PJR, awal tahun ditargetkan 100 (body camera dibagikan)," kata Arif di Polda Metro Jaya, Rabu (11/12).

Arif mengungkapkan, pengadaan kamera portabel berteknologi tinggi itu bertujuan untuk mengantisipasi aksi tindak pidana yang biasa terjadi di dalam tol dan memantau kinerja anggota polisi lalu lintas di lapangan. Nantinya kamera itu akan merekam seluruh gambar serta percakan petugas saat menindak pengemudi kendaraan yang melanggar lalu lintas.

Sehingga diharapkan dengan adanya kamera ini dapat mencegah aksi pungli. "Kelebihan lain dari body cam ini selain dia bisa streaming live saat diperlukan, kapasitas baterai delapan jam nonstop. Di dalam situ juga ada memory 32 GB yang diasumsikan bisa merekam nonstop selama 20 jam," ungkap Arif.

Selain itu, sambung dia, fitur lainnya yang dimiliki kamera portabel itu adalah Global Positioning System (GPS) untuk memantau lokasi para anggota PJR saat bertugas. Ada pula tombol darurat (panic button) yang memudahkan petugas meminta bantuan saat terjadi kondisi darurat.

"Nanti dari TMC (Polda Metro Jaya) akan mengetahui dimana koordinat petugas itu karena ada fitur GPS juga. Kalau ditekan panic buttonnya, alarm kita (di TMC Polda Metro Jaya) akan berbunyi," ungkap Arif.

Arif menambahkan, kamera portabel itu juga dilengkapi fitur infra merah untuk merekam situasi pada malam hari dengan kualitas gambar 32 megapixel. Kamera itu pun memiliki bobot yang cukup ringan, yakni sekitar 200 gram dan tahan terhadap air serta debu. Sehingga dapat dipasang pada saku baju anggota.

"Harga kamera ini kurang lebih Rp 13-15 juta," ungkap Arif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement