REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan personel Satpol PP terlihat berjaga-jaga di trotoar bekas lokasi para PKL berdagang di Pasar Senen, Selasa (11/12). Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin menegaskan akan terus menerjunkan personel sampai PKL benar-benar tak berjualan di trotoar.
Meski berjaga, Arifin memastikan dalam menertibkan PKL personelnya sama sekali tidak melakukan tindakan represif. “Kita tidak menggunakan kekerasan meskipun kalau cekcok pun ada,” ujarnya.
Ia berharap para pedagang mematuhi peraturan yang ditetapkan demi kenyamanan bersama. Ia menyampaikan, kemacetan yang disebabkan PKL yang berjualan di bahu jalan telah lama meresahkan warga yang melalui jalan tersebut.
“Tempat yang direkomendasikan sekarang kan jauh lebih nyaman dan aman dibandingkan berjualan di jalan,” imbuhnya.
Provinsi DKI Jakarta yang sejak Senin (9/12) melarang para pedagang pakaian bekas berjualan di trotoar Pasar Senen. Ketua Asosiasi Pedagang Jakarta Raya, Ahmad Dahlan (40 tahun) menyatakan ia dan ratusan rekan seprofesinya menolak direlokasi.
"Di Pasar Baru Metro Atom itu kan masih sepi kita takut pembelinya tidak ada," ujarnya Selasa (11/12) malam.
Lurah Senen, Sauri menjelaskan, permintaan para pedagang yang ingin direlokasi ke Pasar Senen Blok III tidak bisa dipenuhi. Alasannya, lahan tersebut untuk fasilitas umum.
Sauri mengungkapkan baru lima dari total 104 pedagang kaki lima (PKL) Pasar Senen yang baru mendaftar untuk direlokasi ke Pasar Baru Metro Atom. Namun ia optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah.
Sejak Senin (11/12) Pemprov DKI melarang PKL Pasar Senen berjualan di trotoar. Karena itu, Sauri mengimbau para pedagang segera mendaftar agar proses relokasi segera terlaksana. Ia yakin pendapatan para pedagang tidak akan menurun meski sudah direlokasi ke tempat yang baru.
Baca Juga: PKL Pasar Senen Tolak Direlokasi
Bahkan, ia menjamin banyak pihak akan membantu mempromosikan dagangan mereka. Sauri menyampaikan jika di Pasar Baru Metro Atom sudah ada para pedagang pakaian bekas yang sudah direlokasi sebelumnya dan hingga kini tetap dikunjungi pembeli.
“Relokasi ini kan sudah melalui pertimbangan, sehingga tidak akan membiarkan pedagang sepi pembeli,” ucap dia seraya berharap relokasi membuat Pasar Senen semakin rapi dan teratur.