REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Pembangunan gedung baru Terminal Bandara Mozes Kilangin Timika sudah mencapai sekiar 90 persen dan diharapkan segera difungsikan pada 2020. Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara/UPBU Mozes Kilangin Timika Ambar Suryoko di Timika, Rabu (11/12), mengatakan terminal baru Bandara Timika yang dibangun Kementerian Perhubungan diharapkan bisa segera difungsikan pada awal 2020.
Sehubungan dengan itu, pihak UPBU Mozes Kilangin akan segera menyurati Direktorat Bandar Udara Kemenhub untuk melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap gedung terminal Bandara baru Timika yang terletak di sisi selatan landas pacu Bandara Timika tersebut.
"Setelah Direktorat Bandar Udara melakukan evaluasi dan verifikasi, mereka akan mengeluarkan pernyataan apakah terminal Bandara Timika sudah bisa digunakan atau digunakan dengan catatan harus melengkapi beberapa item yang lainnya. Sebab saat ini memang masih dalam tahap pembangunan dan diharapkan bisa rampung seluruhnya pada pertengahan 2020," kata Ambar.
Jika nantinya pihak Kemenhub merestui agar terminal Bandara Timika bisa difungsikan maka pelayanan penumpang yang hendak berangkat dan tiba di Timika yang sementara ini menggunakan gedung terminal VIP di sisi selatan sudah bisa dipindahkan seluruhnya ke gedung terminal bandara baru.
Ambar mengatakan kendala utama yang bisa menghambat segera difungsikannya fasilitas terminal Bandara baru Timika itu lantaran belum dilengkapi dengan fasilitas tempat parkir kendaraan dan akses jalan masuk untuk menjemput dan menurunkan penumpang.
"Kami dari Kemenhub hanya menangani pekerjaan pembangunan gedung terminal, sementara pekerjaan tempat parkir maupun gedung terminal di sebelahnya menjadi tanggung jawab Pemkab Mimika. Hingga sekarang penataan tempat parkir kendaraan belum juga dilakukan," jelas Ambar.
Adapun gedung terminal Bandara Timika di sisi utara yang digunakan selama ini dibangun oleh PT Freeport Indonesia dan dioperasikan oleh PT AVCO. Gedung terminal Bandara Timika di sisi utara tersebut diresmikan penggunaannya pada 2008 oleh Menteri Perhubungan saat itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
