Rabu 11 Dec 2019 17:14 WIB
Liputan Khusus Sepeda

Sepeda Brompton yang Jadi Buah Bibir

Sepeda Brompton pertama kali dirancang di Inggris pada 1975.

Petugas mengecek barang bukti temuan 2 unit sepeda merk Brompton saat konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12). Sepeda Brompton diduga diselundupkan melalui pesawat Garuda Indonesia masuk ke Indonesia.
Foto: Thoudy Badai_Republika
Petugas mengecek barang bukti temuan 2 unit sepeda merk Brompton saat konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12). Sepeda Brompton diduga diselundupkan melalui pesawat Garuda Indonesia masuk ke Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Arif Satrio Nugroho

JAKARTA -- Sepeda lipat merek Brompton menarik perhatian publik Indonesia. Penyebabnya adalah penyelundupan sepeda Brompton yang diduga dilakukan eks Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara alias Ari Askara dipecat oleh Erick Thohir, menteri badan usaha milik negara (BUMN) yang baru. Ari diduga menyelundupkan dua sepeda lipat merek Brompton lewat maskapai pelat merah yang dipimpinnya itu.

Baca Juga

Popularitas Brompton memang meningkat drastis selama beberapa tahun belakangan. Sepeda ini dirancang pertama kali oleh Andrew Ritchie di South Kensington, London, pada 1975. Saat itu, kontrakan Ritchie menghadap ke Brompton Oratory sehingga nama Brompton dijadikan merek.

Tahun 2011, desain Brompton mendunia. Kini, sepeda lipat Brompton hampir selalu hadir berseliweran di jalanan ibu kota Indonesia. Dalam setiap Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) alias car free day yang digelar setiap Ahad pagi, akan tampak sepeda Brompton dengan bermacam jenis dan warna.

Lantas, bagaimana cara mengenali jenis-jenis sepeda lipat hasil pabrikan Inggris itu?

Berdasarkan laman Brompton.com, jenis atau tipe sepeda lipat standar Brompton ditentukan dari tiga variabel. Brompton mengklasifikasi jenisnya dari model setang, jumlah gear, dan mudguards alias sepatbor.

Dari tipe setang, terdapat tipe S, M, P dan H. Empat tipe setang itu dikhususkan untuk fungsi yang berbeda-beda.

Tipe S dikhususkan untuk pengendara yang menghendaki kecepatan tinggi. Setang ini berbobot ringan, bentuknya hanya lurus. Dengan bentuk demikian, setang lebih bersifat aerodinamis, membuat pengendara Brompton dapat memacu sepeda lipatnya dengan lebih kencang. Tinggi setang ke tanah sekira 924 milimeter.

Sementara itu, tipe M adalah tipe yang paling populer di kalangan pengguna umum. Menurut laman Cleverstyles, tipe ini adalah tipe yang paling populer. Tinggi setang sekitar 1013 meter, sehingga posisi pengendara tegak, dan tidak membungkuk, sehingga cocok dipakai untuk sehari-hari.

Brompton tipe P sering disebut sebagai tipe paling aneh. Setang tipe P menyerupai tanduk kerbau, melengkung ke atas, dan menawarkan dua posisi. Dapat dikatakan, tipe P adalah tipe gabungan yang menawarkan posisi riding rendah seperti S, tapi juga bisa digunakan pada posisi tegak seperti M. Tinggi setang bagian bawah adalah 880 millimeter, sedangkan bagian atas 1030 milimeter.

Lalu, setang tipe H adalah tipe Brompton yang paling tegak. Model setang ini mirip tipe M, tapi lebih tinggi dan tegak. Tingginya bahkan mencapai 1.072 milimeter, sehingga lebih cocok digunakan orang dengan tinggi ekstra.

Variabel kedua yang menentukan tipe Brompton adalah jumlah gir atau kecepatan, misalnya 2,3 atau 6 gir. Bila sepeda Brompton memiliki enam kecepatan atau 6 - speed, maka angka 6 akan ditulis di belakang model setang.

Adapun variabel ketiga yang menentukan tipe Brompton adalah ada dan tidaknya sepatbor dan rak. Brompton dengan sepatbor pada tipenya akan terdapat huruf L. Bila terdapat sepatbor dan rak, disebut tipe R. Sedangkan bila Brompton tidak dilengkapi sepatbor dan rak, disebut E.

Kadangkala, ada pula tipe Brompton yang menyertakan huruf X. Artinya, Brompton tipe ini adalah tipe Superlight, yang artinya lebih ringan dari Brompton biasa.

Hutama Aulia (27 tahun) mengaku memiliki sebuah sepeda Brompton bertipe M2L. Maka, sepeda lipat Brompton miliknya memiliki setang. M dengan dua kecepatan/gir, serta disertai sepatbor pelengkap.

"Kalau Brompton setahu gue lipatannya paling kecil. Gue pakai yang setang M karena tingginya pas sama tinggi gue, orang Indonesia pada umumnya lah. Paling yang bikin beda ya warna-warna, atau kalau special edition, sama perintilan lah. Onderdil lain lagi," kata dia.

Harga sepeda Brompton beragam, mulai dari Rp 25 jutaan hingga puluhan juta, bahkan ratusan juta. Hutama mengaku tak membeli Brompton di toko sepeda pada umumnya. Ia memesan secara kolektif bersama sejumlah teman sekantornya melalui rekan lain yang menawarkan penjualan Brompton.

Karyawan swasta di perusahaan telekomunikasi ini mengaku menebus sepeda yang kerap ia gunakan untuk bekerja itu seharga Rp 37 juta. "Waktu itu musim banget ya kan, ya sudah lah gue pesan barengan, gitu," ujar dia.

Edisi khusus

Dalam perkembangannya, Brompton merancang edisi khusus yang dibuat dalam jumlah terbatas, dan harga khusus. Sepeda Brompton selundupan Ari Askhara dengan varian 'Explore' itu termasuk dalam edisi khusus itu.

Varian tersebut merupakan salah satu produksi terbaru Brompton, yang menawarkan fitur pelengkap bagi para pesepeda yang ingin bertualang. Konon, sepeda ini hanya diproduksi sebanyak 2.000 unit di seluruh dunia.

Brompton pernah membuat sepeda edisi khusus bernama Royal Wedding Edition 2013. Sepeda ini dibuat terbatas hanya 300 unit untuk memperingati pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton. Didesain dengan S bag bergambar mahkota dan sadel Brooks B17 special copper rail, edisi ini dijual sekitar Rp 30 juta saat baru keluar di Inggris.

Brompton membuat desain sepeda berdasarkan kota. Pada 2011, Vic Lee, ilustrator asal London membuat desain Brompton bertemakan Kota London. Sepeda ini digunakan sebagai salah satu hadiah even Brompton World Championship 2011. Namun, karena banyaknya permintaan, akhirnya Brompton besama Vic Lee memproduksi 500 unit dengan harga Rp 55 juta. Inspirasi serupa dibuat bersama David Torrent untuk menggambarkan Kota Barcelona di tubuh Brompton pada 2013.

Untuk memperingati tahun ke 60 Ratu Elizabeth II bertahta di kerajaan Inggris, Brompton merilis seri Jubilee yang dibuat 500 unit saja. Sepeda itu memadukan  warna putih, biru dan merah. Dilengkapi tas S bag begambar bendera inggris Union Jack karya Katie Barton. Jenis ini awalnya dijual dengan harga Rp 46 juta, namun terus meroket karena popularitasnya.

Brompton juga pernah berkolaborasi dengan Line Friend. Terdapat dua varian, yaitu Brown edition yang berwarna cokelat dan Sally, tokoh bebek di aplikasi perpesanan Line. Sepeda ini dibuat hanya 50 unit.

Brompton tak lupa berkolaborasi dengan atlet. David Millar, mantan pembalap dari Inggris dan pemenang salah satu etape Tour de France menjadi pilihan. David setuju untuk berkeliling London dan kota lainnya dengan Brompton. Akhirnya dia memodifikasi sepeda tersebut untuk berlomba dalam Brompton World Championship pada tahun 2015, dengan nama Brompton X CHPT3.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement