Rabu 11 Dec 2019 13:56 WIB

Bandung Telusuri Sumber Penularan Hepatitis A di Sekolah

Tujuh siswa di SDPN Setiabudi Bandung diduga terjangkit hepatitis A.

Anak-anak di SD/ilustrasi. Tujuh anak SD di Bandung diduga terkena hepatitis A, Dinkes Kota Bandung masih menelusuri sumber penularannya.
Anak-anak di SD/ilustrasi. Tujuh anak SD di Bandung diduga terkena hepatitis A, Dinkes Kota Bandung masih menelusuri sumber penularannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani Apip, menyebutkan ada tujuh siswa Sekolah Dasar Percobaan Negeri (SDPN) 252 Setiabudi yang diduga terjangkit Hepatitis A. Namun, ia mengaku pihaknya masih melakukan klarifikasi terkait kabar tersebut.

"Kalau data yang sudah saya lihat dan sedang kami klarifikasi, ada tujuh anak yang diduga terkena hepatitis, jadi jumlah data yang lainnya adalah memang (mencampur) dengan berbagai macam penyakit," kata Rosye saat melakukan pemeriksaan di SDPN 252 Setiabudi, Kota Bandung, Rabu.

Baca Juga

Saat ini, pihak Dinkes Kota Bandung dan Dinas Pendidikan sedang melakukan pemeriksaan terhadap siswa yang masih berada bersekolah. Sebab, sebagian banyak siswa lebih memilih untuk meliburkan diri karena khawatir akan adanya kabar penyebaran hepatitis tersebut.

Pihak Dinkes juga berencana memanggil dan memeriksa orang tua siswa yang terjangkit hepatitis. Rosye menuturkan, belum tentu virus hepatitis tersebut bersumber dari sekolah.

"Ini penyebabnya dari mana saya belum tahu, yang pasti bahwa hepatitis A ini penyakit yang ditularkan secara oral fecal (melalui makanan atau mulut)," kata dia.

Dengan demikian, Rosye membantah bahwa ada puluhan siswa yang terjangkit hepatitis di sekolah tersebut. Ketujuh anak itu, menurut dia, masih perlu dipastikan lebih lanjut dengan uji laboratorium.

Rosye menjelaskan, fenomena tersebut seiring dengan perubahan cuaca dan musim yang terjadi. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun dan rentan terserang berbagai penyakit.

"Kadang-kadang anak buang air besar mungkin tidak cuci tangan pakai sabun, dia buka pintu, orang lain menyentuh pegangannya, tidak cuci tangan lagi, itu bisa menular," kata dia.

Dengan pemikiran seperti itu, Rosye belum bisa memastikan secara rinci penyebab adanya virus hepatitis tersebut. Ia menyebut, pihaknya akan mengambil beberapa sampel yang menjadi potensi penularan hepatitis di sekolah tersebut.

"Salah satunya air, sumber air, kamar mandi, wastafel, tempat mencuci tangan. Akan kami pasang imbauan pola hidup bersih sehat untuk memutus rantai penularan," kata Rosye.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement