Rabu 11 Dec 2019 02:00 WIB

Partisipasi Pilkada Purbalingga Terus Merosot

Partisipasi pada pilkada 2010 hanya 66 persen.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi berharap, partisipasi masyarakat dalam pemilihan bupati dan wakil bupati 2020, dapat mengalami peningkatan. Harapan ini disampaikan Bupati, tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pilkada sebelumnya, selalu mengalami penurunan.

''Pada pilkada 2005, angka partisipasi masyarakat bisa mencapai 72 persen. Namun pada pilkada 2010, turun menjadi 66 persen. Sedangkan pilkada 2015, angka partisipasi masyarakat ini turun lagi menjadi hanya tinggal 60 persen,'' ujar dia, dalam acara launching Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Purbalingga 2020, Selasa (10/12).

Baca Juga

Agenda pilkada serentak, menurut rencana akan kembali dilaksanakan pada September 2012. Dalam pilkada serentak tersebut, Kabupaten Purbalingga menjadi salah satu kabupaten yang akan melaksanakan pemilihan bupati dan wakil bupati.

Terkait masalah partisipasi politik yang makin merosot ini, Bupati mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bisa mensukseskan kegiatan kontestasi politik pilkada. ''Ini menjadi PR kita bersama agar sosialisasikan pilkada terus intensifkan,'' kata dia.

Bupati juga menyatakan, menjelang pelaksanaan pilkada, dinamika politik di Kabupaten Purbalingga saat ini sudah mulai terasa menghangat. Menyikapi hal ini, dia meminta semua elemen masyarakat, baik tokoh politik maupun tokoh masyarakat, bisa tetap menjaga keamanan dan kerukunan.

''Kita harus tetap bisa menjaga agar pelaksanaan Pilkada di tahun 2020 di Kabupaten Purbalingga bisa berjalan aman, damai, dan kondusif. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,'' katanya.

Dalam masalah pendanaan pemilu, Bupati menyatakan, Pemkab telah memenuhi instruksi dari Mendagri dengan menyisihkan sebagian anggaran dari APBD 2020 untuk dihibahkan pada penyelenggara pemilu.

Total dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan pilkada, mencapai Rp 43 miliar. Dia berharap dana tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga mampu mewujudkan Pilkada Purbalingga yang bermartabat dan berintegritas.

Komisioner KPU Jawa Tengah Ruslim Aisah yang hadir dalam acara itu, mengatakan pemilihan bupati-wakil bupati Purbalingga akan diselenggarakan pada 23 September 2020. ''Ada prinsip 3S yang harus dipegang penyelenggara pemilu. Yakni,  sukses, selamat dan sejahtera,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement