Sabtu 07 Dec 2019 23:30 WIB

Polisi Lebak Dikerahkan Bantu Korban Terdampak Banjir

Anggota Polres Lebak dikerahkan untuk salurkan bantuan.

Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi
Foto: Antara/Rahmad
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK— Kepolisian Resor Lebak melakukan evakuasi dan penyelamatan korban yang terdampak bencana banjir dan longsor di Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Bayah.

"Kami juga menyalurkan bantuan bahan pokok untuk meringankan beban ekonomi warga korban bencana banjir dan longsor," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lebak, AKBP Firman Andreanto, di Lebak, Sabtu (7/12).

Baca Juga

Tim evakuasi Kepolisian juga melibatkan Brimob Panggarangan serta kerja sama dengan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak juga masyarakat dan relawan.

Mereka tim evakuasi itu melakukan penyelamatan korban banjir dan longsor juga melaksanakan kebersihan di permukiman masyarakat yang terdampak bencana alam.

Dalam evakuasi itu anggota kepolisian langsung mengunjungi bencana banjir dan longsor yang terparah di Kecamatan Bayah antara lain Kampung Sukajaya Desa Bayah Timur, Hegarmanah, Cimeundeut dan Taringgul Desa Cimancak dan Bayah 1 dan Babakan, Jogjogan Bayah Tugu Desa Bayah Barat

Masyarakat yang terdampak bencana alam itu diperkirakan sekitar 100 rumah terendam banjir dengan ketinggian bervariasi dari 10 sentimeter sampai 30 sentimeter.

Di samping itu juga delapan perahu nelayan yang terseret Sungai Cimadur dan terbawa arus ke pesisir pantai selatan.

Sedangkan, bencana alam di Kecamatan Cibeber juga ditemukan beberapa titik terjadi longsoran dan sejumlah jembatan Cimadur akses jalan yang menghubungkan Desa Warung Banten menuju Desa Sukamulya dan Cihambali juga jembatan gantung Leuwi Kadu Desa Cisungsang terputus.

Tim kepolisian juga membantu pembuatan tempat penyeberangan sementara di jembatan Cikidang yang mengalami putus akibat banjir menuju Desa Kujangsari dan Desa Cisungsang. "Kami menerima laporan longsoran tanah itu terjadi di 12 titik, termasuk akses jalan menuju destinasi "negeri di atas awan" Gunung Luhur Desa Citorek," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement