Kamis 05 Dec 2019 03:37 WIB

ASN Meninggal dalam Mobil di Tasikmalaya Diduga Keracunan

Keluarga ASN meninggal menolak untuk dilakukan autopsi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang ASN di tasikmalaya ditemukan meninggal dunia di dalam mobil. Foto: Police Line (ilustrasi)
Foto: www.nbcmiami.com
Seorang ASN di tasikmalaya ditemukan meninggal dunia di dalam mobil. Foto: Police Line (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polisi menduga penyebab meninggalnya seorang aparatur sipil negara (ASN) dalam mobil di Kabupaten Tasikmalaya disebabkan keracunan. Namun, jenis racun yang masuk ke tubuh korban tak bisa dipastikan lantaran pihak keluarga menolak jenazah diautopsi.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Sudiantoro mengatakan, pihaknya telah melakukan identifikasi kepada korban RSUD dr Soekardjo. Berdasarkan keterangan tim dokter, korban meninggal karena keracunan.

Baca Juga

"Dari hasil analisis dokter, kulit korban memerah diduga keracunan dari AC (pendingin udara),” kata dia, Rabu (4/12).

Dadang mengatakan, saat koban berinisial IS (57 tahun) ditemukan pada Rabu sekitar pukul 16.00 WIB, kondisi mobil dan pendingin udara masih menyala. Berdasarkan keterangan saksi, mobil tersebut telah berada di tempat kejadian perkara sejak Selasa (3/12) sore. Artinya, telah sekitar 24 jam mobil tersebut di lokasi.

Ketika itu, lanjut dia, warga melihat korban seorang diri berada di kursi pengemudi mobil sambil memainkan telepon genggamnya. Namun, ketika ditemukan keesokan harinya, korban meninggal di kursi belakang tanpa mengenakan celana. Ia menduga korban meninggal telah lebih dari 12 jam.

Kendati demikian, ia tak bisa memastikan penyebab kematian korban. Menurut dia, untuk mendapatkan penyebab pasti korban meninggal harus dilakukan autopsi. Namun, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi.

Dadang menambahkan, di tubuh korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Selain itu, tak ada barang-barang korban yang hilang, termasuk telepon genggam dan dompetnya.

"Dugaan sementara kita tetap karena keracunan AC. Tapi kita tetap akan melakukan penyelidikan dalam kasus ini,” kata dia.

Keluarga korban, Koswara (54) mengatakan, pihak keluarga telah menerima peristiwa itu sebagai musibah dan merasa tak perlu untuk melakukan autopsi. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum di sekitar kampung halamannya pada Kamis (5/12).

Koswara mengisahkan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat berpamitan kepada keluarga pada Selasa siang. Namun, pada malam harinya keluarga mencoba menelepon tapi tak ada respons dari korban.

Baru pada Rabu sore keluarga mendapat kabar bahwa korban ditemukan meninggal di dalam mobil. "Saya sendiri kaget dapat kabarnya. Tapi sekarang kita sudah ikhlas," kata dia.

Sebelumnya, warga Kampung Tagog, Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, digegerkan dengan penemuan seorang lelaki dalam kondisi meninggal dunia dalam mobil berplat nomor D 1469 ACU yang terparkir di Jalan Raya Pamoyanan. Awalnya, warga merasa curiga melihat mobil dalam kondisi menyala dan hanya terparkir di tempat tersebut. Setelah dibuka, terdapat seorang lelaki yang telah meninggal dunia.

Kapolsek Kadipaten AKP Erustiana mengatakan, posisi korban berada di jok tengah dengan posisi jongkok dengan kepala mengarah ke belakang tanpa menggunakan celana. Sementara pada jok depan terdapat celana panjang, celana dalam korban, serta tisu bekas lipstik dan manik-manik.

"Hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban tidak ditemukan adanya bekas kekerasan," kata dia.

Korban langsung dibawa ke RSUD dr Soekardjo untuk dilakukan pemeriksaan. Namun, tak dilakukan autopsi pada jenazah lantaran keluarga menolak.

Diketahui, korban merupakan ASN di sebuah SD di Kabupaten Tasikmalaya. Korban beralamat di Kampung Sukapancar, Desa Sukapancar, Kabupaten Tasikmalaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement