Sabtu 30 Nov 2019 15:38 WIB

Jadi Anggota Dewan IMO, Indonesia Perkuat Poros Maritim

Terpilihnya Indonesia menjadi Dewan IMO memandakan pengakuan peran aktif Indonesia.

Samudera Hindia. Lokasi bocornya KM Wijaya
Foto: .
Samudera Hindia. Lokasi bocornya KM Wijaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dapat berkontribusi lebih bagi International Maritim Organisation(IMO). Posisi Indonesia begitu strategis antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik

Duta Besar RI untuk Inggris Raya, Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional, Dr Rizal Sukma mengatakan, keanggotaan di Dewan IMO ini akan memperkuat visi Pemerintah RI sebagai Poros Maritim Dunia (Global Maritime Fulcrum) dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional.

Dikatakannya dengan menjadi anggota Dewan IMO, Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung kinerja IMO, termasuk di bidang pengembangan sumber daya alam, kerja sama teknis di bidang navigasi dan pemberdayaan perempuan.

Indonesia terpilih dengan dengan perolehan suara sebanyak 139 dan menduduki peringkat ke-5 dari 20 negara anggota Dewan IMO yang terpilih lainnya. Dubes Rizal mengucapkan syukur atas terpilihnya kembali Indonesia di Dewan IMO Kategori C dan memperoleh suara yang lebih baik dari pemilihan sebelumnya tahun 2017.

Terpilihnya Indonesia menunjukkan pengakuan negara anggota IMO atas peran aktif Indonesia di sektor maritim global dan keberhasilan diplomasi RI di bidang tata kelola maritim global dan pencegahan pencemaran laut, ujarnya.

Sementara itu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI juga terpilih sebagai Auditor Eksternal Organisasi Maritim Internasional (IMO) periode 2020 – 2023. Proses pemilihan BPK RI sebagai auditor eksternal IMO harus melalui dua putaran yang menyisakan Indonesia dan Inggris untuk memperebutkan posisi auditor eksternal IMO.

Dalam putaran kedua Indonesia berhasil menyisihkan Inggris dengan perolehan suara sebanyak 75 suara, mengalahkan Inggris yang memperoleh 64 suara.

Menurut Rizal, terpilihnya BPK RI sebagai auditor eksternal IMO menegaskan pengakuan internasional atas kapasitas dan integritas Indonesia melalui BPK RI untuk duduk sebagai auditor eksternal suatu organisasi internasional.

BPK RI sebelumnya telah sukses menjadi auditor eksternal Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) untuk periode 2016 – 2021.

Dengan capaian ini, Indonesia berkomitmen untuk melakukan kinerja yang profesional dan efisen dalam mengaudit IMO serta institusi pendidikan di bawah IMO, yaitu the World Maritime University, and the International Maritime Law Institute.

Indonesia merupakan negara pertama dari Kawasan Asia Tenggara yang menduduki posisi auditor eksternal IMO. Hal ini memberikan makna penting bagi azas keterwakilan negara-negara anggota IMO dari berbagai kawasan yang ada

Dalam sidang pemilihan yang diadakan di Markas Besar IMO London, Jumat (29/11), Indonesia terpilih kembali sebagai anggota kategori C untuk periode 2020 – 2021, demikian keterangan tertulis KBRI yang diterima Antara London, Sabtu (30/11).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement