REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Steering Committee acara Reuni 212 Ustaz Slamet Ma'arif mengatakan, pengamanan acara akan dibantu 8.000 orang laskar. Personel kepolisian juga akan ikut mengamankan acara yang berlansung di Monas sejak pukul 02.30 WIB hingga 08.30 WIB itu.
"Jumlah pengamanan menurut laporan koordinator, ada 3.000 orang dari laskar FPI dan ditambah 5.000 orang dari laskar gabungan," kata Ustaz Slamet saat konferensi pers di gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta, Jumat (29/11).
Laskar sebanyak itu, ujarnya, hanyalah untuk pengamanan internal. Sedangkan untuk pengamanan eksternal akan dibantu oleh pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya.
Ia memastikan akan adanya penjagaan oleh aparat kepolisian lantaran sudah mengantongi izin dari Polda Metro Jaya. Bahkan sudah disampaikan hingga Mabes Polri.
"Jadi secara kondisional tidak ada masalah karena semuanya sudah terpenuhi oleh panitia. Kita juga sudah rapat koordinasi dengan Mabes Polri," ucapnya.
Dengan penjagaan ganda seperti itu, Ustaz Slamet berharap acara bisa berjalan ama dan terkendali. Terlebih nantinya juga sudah disiapkan 450 orang yang bertugas menjaga kebersihan di kawasan Monas sejak acara dimulai.
Acara Reuni 212 akan digelar pada 2 Desember 2019 di Kawasan Monas, Jakarta Pusat. Acara akan berlangsung mulai pukul 02.30 WIB hingga 08.30 WIB dengan diawali shalat tahajud berjamaah.
Pihak panitia menyebut, sejumlah tokoh menghadiri acara tersebut. Di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Didin Hafidhuddin dan anggota DPR RI Fadli Zon.
Panita memperkirakan jumlah peserta yang hadir mencapai satu juta orang. Panitia juga sudah mengantongi izin acara dari pihak Polda Metro Jaya. Persiapan acara diperkirakan sudah mencapai 90 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
