REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Ariyani mengatakan, akan terus menambah cakupan program Kampung KB. Program ini dijalankan tidak hanya untuk meningkatkan kepesertaan pasangan usia subur mengikuti program KB.
Program juga dijalankan dengan mencakup daerah yang tingkat kemiskinannya tinggi di Yogyakarta. Dalam menjalankan program Pemkot juga bersinergi dengan OPD lainnya.
"Misalnya ada kampung sayur, kita bisa kerja sama dengan dinas pertanian. Diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan menurunkan angka kemiskinan," kata Emma di Bale Timoho Resto, Yogyakarta, Kamis (28/11).
Ia menyebut tingkat kepesertaan KB di Yogyakarta masih rendah. Titik-titik tersebut beberapanya tersebar di permukiman kumuh.
Untuk itu, dia akan terus memasifkan pembentukan kampung tersebut agar menjangkau pemukiman kumuh dan wilayah yang masih belum tertata.
"Kita akan membentuk pokja. Di situ lebih diutamakan untuk mengenalkan atau memahami terkait KB dan pembangunan masyarakat. Harapannya dari pokja itu bisa menggerakkan Kampung KB menjadi lebih baik Lagi," tambahnya.
Di Kampung KB akan ada pendampingan. Ketika masyarakat mulai mandiri pendampingan akan diselesaikan.
Saat ini sudah ada 28 Kampung KB di Yogyakarta. Lima kampung sudah menjadi Kampung KB Mandiri.
"Ini bisa tiga sampai lima tahun kita dampingi. Nanti baru pindah ke kampung lain. Kami juga mengawal soal ketahanan keluarga," tambahnya.