Rabu 27 Nov 2019 17:52 WIB

Mahfud Sarankan HRS Laporkan Masalahnya ke Kedubes RI

Jika HRS sudah melapor secara formal, pemerintah akan turun tangan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Mahfud MD
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyatakan, Pemerintah Indonesia terbuka untuk membantu masalah yang dihadapi Habib Rizieq Shihab (HRS) di Arab Saudi. Tapi, hingga kini pemerintah belum mendapatkan laporan yang dibuat HRS kepada Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Arab Saudi.

"Sampai saat ini tidak ada (laporan) dan Habib Rizieq sendiri tidak pernah melapor tentang masalahnya. Kita mendengarnya dari YouTube, dari medsos, kalau tidak melapor bagaimana kita mau bertindak," ujar Mahfud usai rapat koordinasi terbatas dengan Mendagri dan Menag di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).

Baca Juga

Ia menjelaskan, baik Kedubes Indonesia atau Konsulat Jenderal (Konjen) Indonesia yang ada di Jeddah pasti akan membantu permasalahan warga negara Indonesia (WNI) yang melapor. Mereka tidak bisa langsung bertindak jika memang tidak ada laporan yang diajukan.

"Kalau ada orang tabrakan aja, kalau melapor dibantu, mau minta pulang dipulangkan, sakit dibawa ke rumah sakit. Nah kalau ini tidak melapor lalu kita turun tangan nanti malah kita yang salah," jelasnya.

Karena itu, jika HRS memiliki masalah dengan Arab Saudi, maka Mahfud mempersilakan HRS melapor ke Kedubes ataupun Konjen Indonesia yang ada di sana. Jika sudah melaporkan secara formal, barulah Pemerintah Indonesia turun tangan membantu.

"Nanti kalau memang secara formal diperlukan pemerintah turun tangan sesudah beliau kontak masalah di Arab Saudi tentu kewajiban kita untuk ikut turun tangan," katanya.

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, mengungkapkan, status Rizieq tengah dinegosiasikan oleh pejabat tinggi Indonesia-Arab Saudi. Ia mengaku tak bisa membicarakan status Rizieq lebih jauh karena proses tersebut tengah berjalan.

"Masalah ini sebenarnya sedang dinegosiasikan oleh otoritas/pejabat tinggi kedua negara dan kami berharap ini segera bisa diselesaikan," jelas Essam usai bertemu Menko Polhukam Mahfud MD, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

Essam mengaku tak dapat berbicara lebih banyak tentang hal tersebut, termasuk benar-tidaknya ada pencekalan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap HRS. Kini, proses negosiasi tengah dilaksanakan secara mendalam oleh kedua belah negara.

"Saya tidak bisa bicara apa pun karena ini sedang dinegosiasikan secara mendalam oleh kedua otoritas, antara Arab Saudi dan Indonesia. Untuk sementara waktu ini kami sedang menegosiasikannya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement