Senin 25 Nov 2019 19:55 WIB

Wakasad Buka ASEAN Sergeant Major Annual Meeting

Peranan para Bintara sangat krusial dalam menjabarkan perintah.

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman, Buka ASEAN Sergeant Major Annual Meeting (ASMAM) ke-9 Tahun 2019 di Hotel Aryaduta Bandung, Jabar, Senin, (25/11).
Foto: Foto: Istimewa
Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman, Buka ASEAN Sergeant Major Annual Meeting (ASMAM) ke-9 Tahun 2019 di Hotel Aryaduta Bandung, Jabar, Senin, (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman, Buka ASEAN Sergeant Major Annual Meeting (ASMAM) ke-9 Tahun 2019 di Hotel Aryaduta Bandung, Jabar, Senin, (25/11).

Wakasad mengatakan, kegiatan ASMAM merupakan kegiatan tahunan Angkatan Darat se-ASEAN. Kegiatan itu juga merupakan wadah interaksi dan forum diskusi bagi para Bintara Tinggi guna membahas persoalan penting dalam lingkup teknis dan operasional yang dihadapi bersama dan berpengaruh besar bagi kemajuan kerja sama militer di ASEAN.

photo
ASEAN Sergeant Major Annual Meeting (ASMAM) ke-9 Tahun 2019 di Hotel Aryaduta Bandung, Jabar, Senin, (25/11).

Tatang menuturkan, pada pelaksanaan ASMAM yang lalu menunjukkan bahwa meski kultur militer kita berbeda-beda, tapi tantangan dan persoalan yang dihadapi prajurit relatif sama. 

"Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui perspektif, metode, atau pengalaman lain dari yang kita rasakan, agar diperoleh solusi yang Iebih efektif dan komprehensif,” ujar dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.

Pada sisi lainnya, Tatang menjelaskan, pada ASMAM tahun ini,  akan membahas tentang "Peranan Kepemimpinan Bintara dalam Meningkatkan Esprit de Corps atau Jiwa Korsa." Tema tersebut sangat relevan dihadapkan pada tantangan tugas di lingkungan militer saat ini, jelasnya. 

Menurut dia, Jiwa Korsa adalah nilai dasar yang membentuk soliditas dan kekuatan moril di setiap satuan dalam menghadapi tugas-tugas berat, bahkan yang berisiko nyawa sekalipun.

Di sini, peranan para Bintara sangat krusial dalam menjabarkan perintah, menjaga kesiapan prajurit, balk melalui latihan dan penguatan moril, maupun dengan memberikan bimbingan teknis dalam setiap tugas operasi. 

Karena itu, perbedaan budaya, sejarah, pengalaman tugas, serta kondisi sosial masing-masing peserta, tentunya dapat menjadikan forum diskusi akan lebih berwarna serta menghasilkan kesimpulan yang komprehensif.

"Hasil dari forum ini akan menjadi rekomendasi kepada para pimpinan Angkatan Darat ASEAN, sebagai fokus program kerja sama bilateral dan multilateral berikutnya,” tuturnya.

Diakhir sambutannya Wakasad berharap, semoga rangkaian kegiatan ASMAM semakin mempererat kerja sama di antara sesama peserta sebagai duta-duta bangsa guna mewujudkan ASEAN yang maju, aman, dan damai, dengan semangat kebersamaan, sebagaimana halnya dengan tema "Together We Can". 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement