REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengakui jika saat ini jumlah guru di tingkat, PAUD, sekolah dasar (SD) dan sekolah tingkat pertama (SMP) masih kurang untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Terlebih banyak guru yang telah memasuki masa pensiun alias purnabakti.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengungkapkan banyaknya guru yang pensiun masih menjadi permasalahan dan kendala. Sebab guru-guru yang baru jumlahnya tidak seimbang menutupi guru yang pensiun.
"Kita bersyukur tahun ini ada tambahan guru di seleksi CPNS 2019 ini sebanyak 600 orang yang masih berproses," ujarnya ditemui di Balaikota Bandung, Senin (25/11).
Namun begitu, menurutnya jumlah tersebut belum bisa menutupi kekurangan guru di Kota Bandung. Sebab masih dibutuhkan guru-guru yang memiliki kompetensi serta keahlian di bidangnya masing-masing.
"Butuh guru banyak seperti guru kelas, guru olahraga, guru PAI. Banyak dibutuhkan permata pelajaran," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini jumlah guru PNS mencapai 7.287 orang. Dengan rincian guru PAUD sebanyak 372 orang, SD 4.738 orang dan SMP sebanyak 2.177 orang. Sedangkan guru honorer mencapai 12.431 orang dengan rincian PAUD 4.276 orang, SD 5.145 orang dan SMP 3.010 orang.
Sebelumnya, Dewan Pendidikan Kota Bandung menyoroti banyaknya guru-guru yang akan memasuki masa pensiun pada 2020 mendatang. Sebab, jika tidak diantisipasi maka bisa berdampak kepada stagnasi pendidikan atau kekosongan tenaga pengajar yang mengajar di sekolah-sekolah.
"Tiap tahun (guru) ada yang pensiun. Boomingnya tahun depan," ujar Ketua Dewan Pendidikan Kota Bandung, Kusmeni kepada wartawan saat ditemui di Balaikota Bandung, Senin (25/11). Terkait jumlahnya sendiri, ia mengaku tidak merinci secara detail. Namun dipastikan tahun depan akan banyak guru yang pensiun.
Menurutnya, pemerintah Kota Bandung harus segera memikirkan langkah yang tepat untuk mengisi kekosongan akibat banyaknya guru-guru yang pensiun 2020 mendatang. Sementara disatu sisi, pemerintah berkomitmen tidak lagi mengangkat guru honorer.
Dirinya melihat pemerintah sudah berkomitmen untuk tidak lagi mengangkat guru honorer. Namun satu sisi, banyak guru yang akan pensiun di Kota Bandung pada 2020 mendatang. Sehingga diperlukan kebijakan untuk masalah tersebut.