Senin 25 Nov 2019 23:58 WIB

Jelang Nataru, Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Aman

Pengusaha beras sebuat stok beras di Pasar Induk Cipinang mencukupi.

Pekerja mengemas beras ke dalam karung di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja mengemas beras ke dalam karung di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (11/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang hari raya Natal dan libur tahun baru, stok beras di Pasar Induk Cipinang aman. Salah seorang pengusaha beras mengatakan, bahkan sampai tahun depan sok beras masih sangat mencukupi.

"Saat ini stonya sudah lebih dari cukup," ucap Billy Haryanto, salah seorang pengusaha beras, dalam keterangan tertulis.

Baca Juga

Saat ini, stok cadangan beras pemerintah di gudang Perum Bulog sebanyak 2,3 juta ton. Badan Pusat Statistik (BPS) malah memprediksi pasokan beras akan surplus hingga akhir November.

Berdasarkan perhitungan BPS dengan metode Kerangka Sampel Area, produksi nasional gabah kering giling (GKG) sebanyak 51,29 juta ton atau 29,41 juta ton setara beras. Dari jumlah itu, pasokan beras bakal surplus sebanyak 2,15 juta ton.

Menurut Billy, jumlah tersebut bukan saja sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pada hari besar keagaamaan dan libur akhir tahun nanti. "Bahkan bisa sampai awal tahun 2020. Karena saking banyaknya stok sekarang. Bulog saja sampai 2,3 juta ton. Belum lagi hasil dari musim panen,"  ujarnya.

Saking melimpahnya stok beras di pasaran, para pengusaha pun agak kesulitan menjual beras. Billy, misalnya. Sekitar 4 ribu ton beras miliki dia tertahan di gudang dia di Jawa Tengah akibat melimpahnya stok beras.

"Saya punya 4 ribu ton belum keluar di gudang karena stoknya masih melimpah," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement