Ahad 24 Nov 2019 19:52 WIB

Maruarar: Gibran Merupakan Sosok Unik

Gibran dinilai egaliter dan tak birokratis.

Putra Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka usai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (24/10).
Foto: Republika/Prayogi
Putra Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka usai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka berencana untuk maju di Pilkada Solo pada 2020. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait menilai Gibran sebagai sosok figur unik.

"Saya pribadi mengenal Mas Gibran figur yang unik, mempunyai spontan yang tinggi, mandiri, dan orangnya santai," kata Maruarar Sirait, saat diminta tanggapan soal Gibran yang bakal maju Pilkada Sarakarta, di Solo, Ahad (24/11).

Baca Juga

Meskipun, Gibran anak seorang Presiden, tetapi dia egaliter, tidak birokratis, merakyat.  Tidak ada pengawalan khusus atau secara resmi dari Paspampres.

Gibran waktu hadir dalam acara kejuaraan bola basket Piala Presiden di GOR Sritex Arena, juga ramah saat diajak berfoto bersama dengan penonton.

Dia mengatakan Solo merupakan kota yang penting, kota pendidikan, dan jasa. Solo, juga merupakan tempat Presiden Joko Widodo yang pernah menjabat sebagai wali kota sebanyak dua periode atau memulai karirnya di pemerintahan.

"Jokowi dengan keberhasilan, sehingga beliau dipilih dua kali, dan Pilkada yang kedua lebih dari 90 persen suara," katanya.

Artinya, kata dia, dengan kepemimpinan di era Pak Jokowi dan FXHadi Rudyatmo tingkat kepuasan publiknya sangat tinggi. Beliau juga membawa keberhasilan di Solo itu, ke Jakarta menjadi Gubernur, dan kemudian terpilih menjadi Presiden, dua kali.

Menurut dia, Gibran sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) mempunyai hak yang adil sama seperti setiap WNI lainnya. Mempunyai cita-cita sebagai wali kota adalah hak asasi manusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement