SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM -- Ada hal yang berbeda dari halaman depan kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Jalan Riau, Bandung, pada Sabtu (23/11/2019) sore. Sekumpulan anak muda nampak asyik berkumpul di area duduk yang disediakan di depan sebuah panggung mini.
Semarak lampu hias hingga deretan jajanan makanan ringan menyemarakkan suasana halaman kantor tersebut sejak sekitar pukul 5 sore. Tak hanya 'nongkrong', anak-anak muda yang hadir pun bergantian tampil menyuguhkan musik akustik. Menjelang malam, area halaman depan semakin ramai.
Usut punya usut, acara tersebut merupakan salah satu rangkaian dari gelaran West Java Festival (WJF) 2019 yang sukses dilaksanakan pada awal November 2019 di Gedung Sate Bandung.
Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Jabar, Iwan Darmawan mengatakan, acara ini merupakan 'pasca-event' dari WJF 2019 yang menyasar generasi milenial untuk dapat terus merasakan keberadaan festival yang ditargetkan menjadi salah satu ikon wisata Jawa Barat tersebut.
"Strategi pemasaran yang diciptakan Jabar di bidang pariwisata ada tiga langkah, pertama saat pra-event lewat berbagai promosi, kedua saat on-event, dan yang lebih penting adalah selepas event. Kami berupaya menyampaikan kepada publik bahwa WJF itu ada selamanya," ungkap Idar, sapaan akrabnya ketika ditemui di sela acara.
Idar mengatakan, acara yang dikemas dengan konsep festival cuma-cuma tersebut ditujukkan bagi generasi milenial karena khalayak terbesar WJF adalah masyarakat di rentang usia tersebut. Sehingga, pihaknya memfasilitasi berbagai komunitas anak muda di Kota Bandung dan sekitarnya untuk dapat tampil mengisi acara pasca-event WJF tersebut. Mulai dari musik, film, hingga kuliner.
"Pasar kita 70% milenial. Acara in juga dikemas santai dengan area duduk lesehan, bangku kayu dan penampilan band musik pop agar sesuai dengan keinginan mereka," jelasnya.
Tak hanya berlangsung selama satu hari, acara serupa juga nantinya akan menjadi agenda rutin yang diselenggarakan di area depan kantor Disparbud Jabar. Rencananya, panggung bagi berbagai komunitas milenial ini akan dilaksanakan tiap satu bulan sekali di waktu akhir pekan.
"Rencananya akan diselenggarakan sebulan sekali di hari Sabtu atau Minggu. Nanti pengisi acaranya bergantian, komunitas atau band yang berniat tampil bisa langsung datang ke kantor kami untuk didaftarkan," ungkapnya.
Tak hanya penampilan musik, komunitas lainya seperti film pun dapat difasilitasi lewat screening film cuma-cuma, misalnya. Bila berminat, komunitas dapat mendatangi kantor Disparbud Jabar di hari kerja untuk membicarakan rencana waktu tampil dan hal teknis lainnya. Acara ini dilaksanakan tanpa dipungut biaya.
"Sebenarnya anak-anak muda kan perlu ruang, bukan hanya uang. Kalau mereka tidak ada tempat untuk tampil dan akhirnya tampil di jalanan tanpa izin kan jadinya liar. Di sinilah kehadiran pemerintah untuk memberi ruang menjadi penting," jelasnya.