REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Bupati Sleman, Sri Purnomo, meresmikan Perpustakaan Desa Condongcatur atau bernama Pustaka Loka. Peresmian perpustakaan itu turut diisi kampanye-kampanye peningkatan minat membaca masyarakat.
Mulai dari Sarasehan Gerakan Minat Membaca dan Loka Karya Gerakan Cinta Membaca Hasil Karya. Selain itu, turut dilaksanakan pengukuhan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Kecamatan Depok.
Bupati Sleman, Sri Purnomo, berharap, komitmen Desa Condongcatur dapat dicontoh pemerintah-pemerintah desa lain. Sehingga, bisa meningkatkan minat baca generasi muda dan seluruh komponen masyarakat.
Dia berpendapat, penyelenggaraan Gerakan Minat Baca dan Loka Karya Gerakan Cinta Membaca Karya itu merupakan momen yang strategis. Tujuannya, mendukung minat masyarakat dalam memperluasan wawasan.
"Kita tahu proses cinta membaca tidak tercipta begitu saja, dibutuhkan upaya-upaya pembiasaan diri secara konsisten," kata Sri, Kamis (21/11).
Untuk itu, dia mengimbau kepada pihak-pihak lain agar memulai gerakan literasi dengan membiasakan anak-anak membaca. Minimal, kata Sri, 15 menit setiap harinya sejak usia dini.
Bahkan, lanjut Sri, sejak anak-anak belum bisa membaca dapat dimulai diperkenalkan ke buku-buku. Dia sendiri berjanji, akan menjamin hak-hak masyarakat untuk memperoleh informasi. "Dan ilmu pengetahuan melalui layanan perpustakaan," ujar Sri.
Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sleman, Arif Haryono, menuturkan rintisan Desa Gemar Membaca dimaksudkan untuk meningkatkan pengelolaan perpustakaan. Serta, membudayakan gemar membaca masyarakat.
"Adapun kriterian rintisan gemar membaca yakni, organisasi dan SOTK, gedung dan sarpras, koleksi bahan perpustakaan, perlengkapan dan peralatan, sistem, anggaran dan tenaga," kata Arif.
Di Kabupaten Sleman sendiri, selain Perpustakaan Desa Condongcatur, ada Perpustakaan Desa Balecatur yang sukses menebar inspirasi. Bahkan, telah menjadi perpustakaan tingkat desa/kelurahan terbaik di Indonesia. (Wahyu Suryana)