Kamis 21 Nov 2019 21:25 WIB

Jadi Staf Jokowi, CEO Ruangguru: Prosesnya Panjang

CEO Ruangguru menjadi satu dari tujuh milenial yang menjadi staf khusus Jokowi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara mengungkapkan dirinya sudah beberapa kali diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berdiskusi terkait pengembangan pendidikan di Indonesia sebelum ditunjuk sebagai staf khusus. Belva menjadi satu dari tujuh anak muda yang menjadi staf khusus Jokowi.

Belva mengaku bahwa ditunjuknya dirinya untuk masuk ke dalam jajaran staf khusus presiden bukan perjalanan yang singkat. "Saya pernah diundang rapat terbatas di Istana Bogor pada 2017, sempat bertemu di ITB, acara Kemendikbud, jadi memang prosesnya panjang," kata Belva usai dikenalkan oleh Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (21/11). 

Baca Juga

Belva mengapresiasi kepercayaan Jokowi kepada tujuh anak muda yang diberi amanat untuk bertugas sebagai staf khusus presiden. Apalagi, menurutnya, jarang-jarang seorang kepala negara yang memilih anak muda untuk terlibat langsung dalam pemerintahan. 

"Ini merupakan suatu komitmen besar dari bapak presiden bahwa anak2 milenial ini ikut serta ke kebijakan publik yang tadinya apatis tidak boleh apatis lagi," katanya.

Selama ini, pemuda berusia 29 tahun ini lebih dikenal masyarakat sebagai pendiri sekaligus CEO Ruangguru, sebuah perusahaan rintisan yang mengembangkan aplikasi belajar bagi siswa sekolah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement