REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu menyatakan sebanyak 26 desa masuk zona merah ancaman bencana tsunami di sepanjang pesisir pantai daerah ini. Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko Syahrizal, Kamis (21/11).
Ia mengatakan 26 desa yang tersebar di sejumlah kecamatan itu masuk zona merah tsunami karena berada dekat dengan sepanjang pesisir pantai. “Setelah kami petakan, sebanyak 26 desa di daerah ini yang berada dekat sepanjang pesisir pantai dan berpotensi lebih besar terkena ancaman bencana tsunami dibandingkan desa lain,” katanya.
Pemkab Mukomukomelalui BPBD setempat, katanya, hampir setiap tahun melakukan berbagai kegiatan di desa yang masuk zona merah tsunami. Salah satunya simulasi bencana tsunami.
Selain itu dibentuk desa siaga bencana. Sampai sekarang pemprov dan pemkab telah membentuk 10 desa siaga bencana di 10 desa yang masuk zona merah tsunami.
“Pemerintah provinsi sebelumnya membentuk sebanyak empat desa tangguh bencana dan tahun ini rencananya akan membentuk sebanyak enam desa tangguh bencana,” katanya.
Enam desa tangguh bencana di daerah ini yakni Desa Pelokan, Desa Pasar Sebelah, Desa Bandar Ratu, Desa Air Dikit, Desa Dusun Baru V Koto, dan Pasar Mukomuko. Pada 2020 pemkab berencana kembali membentuk empat desa yang masuk dalam zona merah ancaman bencana alam tsunami sebagai desa tangguh bencana.
Pemkab berencana tidak hanya membentuk sebagian desa yang masuk dalam zona merah ancaman bencana tsunami. Namun juga semua desa sepanjang pesisir pantai yang rawan terkena ancaman bencana alam gempa bumi disusul dengan tsunami.